Intisari-Online.com - Berita mengenaiChina minta pulau Kalimantan sebagai jaminan utang langsung viral di media sosial.
Selain China minta pulau Kalimantan sebagai jaminan utang, dikabarkan jugaPresiden Jokowi akan mengundurkan diri.
Rupanya setelah ditelusuri, berita itu adalahhoax alias berita palsu. Sebab tidak ada bukti valid.
Meski hanyalah berita hoax, namun sudah banyak laporan mengenai China gemar memberi utang kepada negara lain.
Memang Indonesia juga termasuk negara yang menerima utang dari China, akan tetapi kondisi Indonesia tidak pernah separah yang dialami negara tetangganya ini.
Negara tetangga Indonesia yang dimaksud adalah Malaysia.
KetikaMahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Februari 2020, dia pernahmemberikan peringatan keras bagi negara manapun.
Khususnya bagi negara yang mau berutang ke China.
Sebab, menurutMahathir,utang dari China adalah jebakan.
Dilansir dari The Sunpada Selasa (20/7/2021),Mahathir mengatakan ketika dia masih menjabat sebagai PM Malaysia, jika sebuah negara tidak bisa melunasi utangnya, maka mereka akan beradadi bawah kontrol China.
Sialnya, pada saat itu, Malaysia memang berada di bawah kontrol China.
Sebab,pemerintahan Najib Razak mengambil banyak pinjaman ke Negeri Tirai Bambu.
Namun uangnya malah dikorupsi.
Alhasil Malaysia melakukan 'gali lubang tutup lubang'.
Di mana mereka berutang ke Jepang demimelunasi utang Malaysia ke China.
PeringatanMahathir muncul tak kala dia tahu Filipina sedangmendapat gelontoran dana dari Investor asal China pada tahun 2019 silam.
Mahathir mencoba mengingatkan negara tetanggannya itu agar tidak berakhir seperti Negeri Jiran.
Karena China memang suka'menjajah' negara-negara yang lebih kecil dengan menggunakan kata-kata pinjaman.
Jika negara kecil tersebut tak bisa melunasi utang mereka, maka mereka akan memanfaatkan pinjaman itu.
Diduga mereka dapatmerebut aset dan membangun pangkalan militer di negara-negara kecil dunia ketiga.
Contoh negara yangtidak bisa melunasiutang China adalah Sri Lanka.
Di mana negara Asia Selatan itu harusmenyerahkan pelabuhan ke perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah China dengan sewa 99 tahun.
Wah, jangan sampai yah Pulau Kalimantan bernasih seperti itu.