Leakey melihat senapan itu, tapi ada rentetan tembakan yang memantul di sekelilingnya.
Dia mengambil napas dalam-dalam, lalu bergegas naik, dia menjadi target yang sangat terlihat di lereng bukit yang tandus dan seperti gurun itu.
Dia bisa jadi sasaran empuk musuhnya, belum lagi peralatan lebih dari 22,39 kg yang dibawanya. Tapi, dia berhasil.
Dalam sebuah wawancara surat kabar Inggris, Leakey mengatakan bahwa dia ‘cukup sadar’ akan peluru yang melesat melewatinya, tetapi dia terlalu fokus melakukan pekerjaannya.
Terus-menerus di bawah tembakan berat, dia memindahkan senapan mesin ke posisi yang lebih baik dan menembak kembali ke bawah.
Dua puluh atau lebih pasukan musuh yang mendekati dua kelompok di bawah mundur dari serangan gencar, memberikan ruang bernapas yang berharga bagi Amerika, Inggris, dan Afghanistan yang terkepung.
Dia menilai lebih dari satu senapan mesin diperlukan untuk melawan Taliban, Leakey pun memberikan satu senapan mesin yang dia miliki kepada tentara lain.
Leakey kemudina berlari kembali ke dasar bukit, dengan jarak hampir 201 meter saat diberondong oleh tembakan musuh.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR