Rebutan Kekuasaan, Taliban Eksekusi Mantan Pentolan ISIS Asia Selatan, Pengamat Terorisme: 'Kekuasaan dan Ekspansi ISIS Sama Besarnya dengan Taliban'

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Taliban berhasil menguasai pesawat A-29 Super Tucano

Intisari-Online.com - SetelahAfghanistan jatuh ke tangan Taliban, pesawat-pesawat militer datang untuk melakukan evakuasi.

Salah satunyapesawat-pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang datang untuk mengevakuasi pasukan militer dan wargaAfghanistan lainnya.

Sayangnya, setelahAfghanistan jatuh ke tangan Taliban tidak mudah untuk melakukan evakuasi.

Selain itu, pasukan militer AS yang bertugas mengevakuasi mendatang musuh tambahan.

Baca Juga: Pantas Videonya Sampai Sempat Bikin Murka Warga Seantero Bumi, Tentara AS Punya Rekam Jejak Mengerikan Soal 'Mengangkut' Bayi dari Negara yang Ditinggalkannya

Kali ini ISIS, kelompok terorisme, mendadak muncul dan mengganggu evakuasi.

Kelompok terorisme itu sendiri memang adadi Afghanistan dan dikenal sebagai ISIS-K.

Militan ISIS sendiri telah memerangi Taliban selama enam tahun terakhir ketika mereka berusaha untuk mencaplok negara Afghanistan setelah runtuhnyadi Suriah dan Irak.

Taliban Eksekusi Mantan Pentolan ISIS Asia Selatan

Baca Juga: Berangkat Selepas Sholat Subuh, Beginilah Cerita Tim Evakuasi TNI AU Selamatkan WNI dari Kekacauan di Afghanistan, Meraba dalam Kegelapan Tak Jadi Rintangan

Taliban dikabarkan telah mengeksekusi mantan pemimpin ISIS Asia Selatan, Omar Khorasani.

The Wall Street Journal mewartakan, Taliban mengeksekusi Khorasani setelah sebelumnya ditahan oleh pemerintah Afghanistan yang digulingkan.

Menurut laporan, Khorasani dibunuh di penjara Pul-e-Charkhi di Kabul sebagaimana dilansir The Week, Kamis (19/8/2021).

Khorasani, juga dikenal sebagai Mawlawi Ziya ul-Haq, sebelumnya ditangkap oleh pasukan keamanan Afghanistan dalam sebuah operasi pada Mei 2020.

Dia sempat memimpin operasi ISIS di Asia Selatan namun kemudian jabatannya dicopot dan diganti.

Baca Juga: Bak Menari di Atas Penderitaan Warga Afghanistan, Ternyata Negara Terdekat Mereka Inilah yang Gelonggongkan Dana Segar dan Bahkan Beri Kehidupan Layak Anggota Taliban untuk Bisa Hancurkan Afghanistan

Pengganti Khorasani, Shahab al-Muhajir, ditunjuk pada Juni 2020, menurut laporan tim pemantau PBB untuk Komite sanksi ISIS dan Al Qaeda.

Pada 21 Juli, tim PBB dalam laporannya yang ke-28 memperingatkan bahwa ISIS telah berusaha merekrut para milisi Taliban.

Di sisi lain, Taliban dan ISIS telah bentrok berkali-kali di Afghanistan sejak 2015.

Apakah berpengaruh ke ISIS dan afiliasinya di Indonesia?

Melansir Kompas.com, kebangkitan Taliban diprediksi tidak memiliki pengaruh langsung terhadap potensi meningkatnya gerakan dari kelompok ISIS dan afiliasinya di Indonesia.

Baca Juga:Digadang-gadang Lebih Baik dari Donald Trump, Nyatanya Popularitas Joe Biden Langsung Turun Drastis Setelah Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban, Dijuluki 'Presiden Terburuk'

Pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP) Taufik Andrie mengatakan, hal itu disebabkan terjadi kompetisi kekuasaan antara ISIS dan Taliban.

Contohnya, ujar Taufik, Gerakan ISIS di Asia Selatan tidak diterima oleh Taliban.

"Kelompok ISIS itu karena naluri kekuasaan dan ekspansi mereka dalam wilayah itu sama besarnya dengan Taliban jadi mereka malah kompetisi."

"Mereka secara kutub ideologis berseberangan," kata Taufik.

Untuk itu, Taufik melihat, hingga kini belum ada potensi ancaman teror di Indonesia akibat kebangkitan Taliban, terutama berasal dari JI.

(*)

Baca Juga: Sudah Jengah dengan Militer Afghanistan Sejak Zaman Obama, Siapa Sangka Joe Biden Benar-benar Tak Menduga Tentara Negara Itu Punya Mental Jauh Lebih Bobrok, Sampai Lontarkan Kalimat Frustasi Ini

Artikel Terkait