Intisari-Online.com - SetelahAfghanistan jatuh ke tangan Taliban, pesawat-pesawat militer datang untuk melakukan evakuasi.
Salah satunyapesawat-pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang datang untuk mengevakuasi pasukan militer dan wargaAfghanistan lainnya.
Sayangnya, setelahAfghanistan jatuh ke tangan Taliban tidak mudah untuk melakukan evakuasi.
Ini karena ribuan wargaAfghanistan berbondong-bondong memenuhi area bandara. Berharap mereka bisa ikut dievakuasi.
Selain itu, pasukan militer AS yang bertugas mengevakuasi mendatang musuh tambahan.
Kali ini ISIS, kelompok terorisme, mendadak muncul dan mengganggu evakuasi.
Dilansir daridailymail.co.uk pada Senin (23/8/2021), pesawat-pesawat militer AS yang melakukan evakuasi menuju Kabul menjatuhkan suar dan melakukan pendaratan tempur menukik.
Itu terjadi karenaISIS dikhawatirkanmungkin mencoba untuk menembak jatuh pesawat yang membawa warga Afghanistan yang mencoba melarikan diri dari Taliban.
Dalam sebuah video menunjukkan, pesawat militer AS melakukan pendaratan tempur selam cepat untuk mengalahkan ancaman serangan rudal.
Akibatnya pesawat angkut itumenyebarkan suar yang dirancang untuk membingungkan teknologi pencari panas yang mungkin telah dicuri olehISIS di Afghanistan.
Pasukan AS yakin itu ISIS dan bukan ulah Taliban.
Sebab, pasukan Talibantelahmengendalikan semua titik akses ke Bandara Internasional Hamid Karzai.
Jadi, mereka tidak mungkin berusaha menembak jatuh pesawat militer selama upaya evakuasi Barat.
Ini karena jika mereka melawan, maka pasukan AS yang masih tersisa di Afghanistan akan melawan.
Oleh karenanya, pasukan AS menuduh ISIS yang melakukannya.
Kelompok terorisme itu sendiri memang adadi Afghanistan dan dikenal sebagai ISIS-K.
Mereka juga dapat menggunakan rudal pencari panas curian untuk menjatuhkan pesawat penyelamat yang membawa ratusan pengungsi termasuk wanita dan anak-anak.
Militan ISIS sendiri telah memerangi Taliban selama enam tahun terakhir ketika mereka berusaha untuk mencaplok negara Afghanistan setelah runtuhnyadi Suriah dan Irak.
Tapi Taliban tidak akan pernah membiarkannya.
Karena takut Taliban atau ISIS akan menguasai negaranya, warga Afghanistan pun mencoba kabur lewat bandara Kabul.
Sayangnya, Taliban tidak membiarkan warganya kabur.
Ada informasiyangmelihat lebih dari 15 orang termasuk seorang gadis berusia dua tahun ditembak dan dipukuli sampai mati oleh Taliban atau diinjak-injak sampai mati dalam huru-hara ketika ribuan penduduk setempat mati-matian berusaha melarikan diri.
Akibatnya sedikitnya 20 warga sipil Afghanistan tewas dalam tujuh hari terakhir di dan sekitar bandara Kabul.