Intisari-Online.com - Sesaat sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan telah melarikan diri.
Kini, Sang Presiden dan keluarganya tengah berada di Uni Emirat Arab (UEA).
Selain Presiden Ghani, panglima perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum juga melarikan diri setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.
Dikenal dekat dengan militer Amerika Serikat (AS), Dostum melarikan diri melintasi perbatasan ke Uzbekistan pada Sabtu (14/8/2021).
Satu-satunya pemimpin Afghanistan yang tetap berada di negaranya adalah Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh.
Saleh memilih mundur ke kampung halamannya di Lembah Panjshir.
Lembah Panjshir memang menjadi satu-satunya wilayah yang belum ditaklukkan Taliban.
Di sana juga, Saleh dilaporkan akan menyerang balik Taliban. Dia sedang mengumpulkan pasukan. Khususnya pasukan elite Afghanistan.
Bahkan Saleh sendiri telah mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin sah negara tersebut.
Saleh menyerukan pusat pasukan elite Afghanistan di Lembah Panjshir, sekitar 150 km dari Kabul.
Mengapa Lembah Panjshir menjadi satu-satunya wilayah yang tidak bisa dikuasai Taliban?
Dilansir dari indianexpress.com pada Senin (23/8/2021), Lembah Panjshir di kini menampung beberapa anggota senior pemerintah yang digulingkan.
Selain Saleh, ada juga mantan Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi.
“Saya tidak akan pernah, selamanya dan dalam keadaan apa pun, tunduk pada teroris Taliban," tulis Saleh di Twitter.
"Saya tidak akan pernah mengkhianati jiwa dan warisan pahlawan saya Ahmad Shah Masoud, komandan, legenda, dan pemandu kami."
Lembah Panjshir telah berulang kali memainkan peran penting dalam sejarah militer Afghanistan.
Ini karena posisi geografisnya hampir sepenuhnya menutupnya dari bagian lain negara itu.
Satu-satunya jalur akses ke wilayah tersebut adalah melalui lorong sempit yang dibuat oleh Sungai Panjshir, yang dapat dengan mudah dipertahankan secara militer.
Terkenal karena pertahanan alaminya, wilayah yang terselip di pegunungan Hindu Kush tidak pernah jatuh ke tangan Taliban selama perang saudara tahun 1990-an.
Juga tidak ditaklukkan oleh Soviet satu dekade sebelumnya.
Sebagian besar lembah yang berpenduduk hingga 150.000 jiwa itu milik kelompok etnis Tajik. Sementara mayoritas Taliban adalah Pashtun.
Bahkan Lembah Panjshir adalah salah satu wilayah teraman di negara itu selama masa pemerintahan yang didukung NATO dari 2001 hingga 2021.
Sejarah kemerdekaan lembah ini terkait erat dengan Ahmad Shah Massoud, pejuang anti-Taliban yang paling terkenal di Afghanistan.
Ahmad Shah Massoud adalah pemimin perlawanan terkuat melawan kelompok fundamentalis Islam sampai dia terbunuh pada tahun 2001.
Massoud sendiri dibunuh oleh tersangka militan al-Qaeda.
Kini, putra Ahmad Shah Massoud, Ahmad Massoud, mengatakan dia berharap untuk mengikuti “jejak ayahnya.”
Massoud, yang sangat mirip dengan ayahnya dalam penampilan dan kebiasaan, akan memimpin sebuah milisi di lembah.
“Saya menulis dari Lembah Panjshir hari ini, siap mengikuti jejak ayah saya, dengan pejuang mujahidin yang siap sekali lagi menghadapi Taliban,” katanya.
Rusia melaporkan bahwa gerakan perlawanan sedang terbentuk di Lembah Panjshir, yang dipimpin oleh Saleh dan Massoud.
Setelah tahu Saleh dan Massoud sedang mengumpulkan pasukannya, Taliban langsung bergerak.
Dilansir dari aljazeera.com pada Senin (23/8/2021), Taliban mengatakan ratusan pejuangnya sedang menuju ke Lembah Panjshir.
Sejak Taliban menyerbu Afghanistan, ada banyak perlawanan muncul. Beberapa dari beberapa mantan pasukan pemerintah.
Namun pasukan yang berkumpul di Lembah Panjshir adalah yang terkuat.
Sebab, mereka telah lama dikenal sebagai benteng anti-Taliban.
“Ratusan pejuang Taliban sedang menuju negara bagian Panjshir untuk mengendalikannya."
"Ini terjadi setelah pejabat negara setempat menolak untuk menyerahkannya secara damai,” tulis kelompok itu di akun Twitter berbahasa Arabnya pada hari Minggu.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR