"Pada hari-hari terakhir, kami tidak punya makanan, air, senjata," kata prajurit Taj Mohammad, 38, kepada Wall Street Journal (WSJ).
Para prajurit akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dengan kendaraan militer lapis baja, mencapai ibu kota Kunduz.
Seminggu kemudian, Kunduz juga jatuh ke tangan Taliban.
Para prajurit Afghanistan harus meninggalkan 11 kendaraan lapis baja militer.
Selama periode ofensif umum Taliban pada musim panas 2021, setiap ibu kota, setiap wilayah strategis secara bergantian jatuh ke tangan gerakan Islam ini.
Tanpa dukungan dari markas, tentara Afghanistan di garis depan menyadari bahwa mereka tidak memiliki tujuan untuk berperang.
Sementara itu, Taliban bersedia menyelamatkan nyawa pasukan pemerintah, asalkan mereka meletakkan senjata dan menyerah.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR