Intisari-Online.com - Penyebab serta cara mengatasi beser dan ngompol perlu diketahui, terutama bagi Anda yang merawat lansia di rumah.
Tak jarang, saat beser dan ngompol terjadi pada lansia, ini dibiarkan begitu saja karena dianggap normal.
Padahal, beser dan ngompol tidak terjadi begitu saja, bahkan bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan lainnya.
Beser dan ngompol juga masih bisa diatasi, bahkan tanpa obat-obatan.
Seperti yang diungkapkan Divisi Geriati Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof Dr dr Siti Setiati SpPD KGer M.Epid dalam Virtual Media Education, memperingati ulang tahun PERKINA ke-21 pada Kamis (19/08/2021), bahwa beser dan ngompol memang sebuah masalah namun bisa diobati.
Ia menekankan pentingnya mengatasi masalah beser dan ngompol karena jika dibiarkan, maka dapat menurunkan kualitas hidup.
Hal itu dimulai dari gangguan tidur akibat sering terbangun pada malam hari untuk berkemih, sulit beraktivitas, timbul rasa khawatir tidak menemukan toilet saat bepergian, bahkan rasa malu hingga depresi.
Hal serupa diungkapkan Ketua Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA), Prof dr Harrina Erlianti Rahardjo SpU(K), PhD, bahwa beser dan mengompol yang dialami oleh lansia tidak boleh disepelekan, karena bisa jadi terkait kesehatan lansia yang mengindikasi adanya gangguan di kandung kemihnya.
Bukan hanya pada lansia, masalah ini juga bisa terjadi pada siapa saja, maka penting untuk mengetahui apa saja penyebab dan serta cara mengatasi beser dan ngompol.
Definisi Beser dan Ngompol
Beser atau dalam istilah kedokteran disebut sebagai Overactive Bladder (OAB) merupakan gangguan fungsi berkemih (gangguan fungsi penyimpanan urin di kandung kemih) ditandai dengan keinginan berkemih yang tidak tertahankan, tiba-tiba, dan diikuti dengan berkemih berkali-kali.
Sementara itu, mengompol atau dalam istilah kedokteran disebut sebagai inkoninensia urine, merupakan kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan atau mengendalikan keluarnya air kencing (urin).
Umumnya, mengompol merupakan kelanjutan dari OAB.
Adapun gejala beser dan ngompol dijelaskan di antaranya sebagai berikut:
Beser dan mengompol tidak terjadi begitu saja, ada berbagai kemungkinan penyebab masalah ini, juga ada faktor risiko yang mengiringinya.
Beberapa penyebab beser dan mengompol bisa diatasi tanpa obat-obatan, sehingga menurut Prof Setiati tidak perlu terburu-buru memberikan obat bagi para pasien inkontinensia.
Menurutnya, tenaga medis juga pasti akan melakukan pengkajian yang terlebih menyeluruh sebelum memberikan obat.
Beberapa penyebab inkontinensia yang dapat kembali disingkat sebagai DIAPERS, di antaranya:
Untuk mengatasi beser dan ngompol tanpa obat, bisa dilakukan dengan membatasi asupan minum, tidak minum kurang dari 2 jam sebelum tidur, menurunkan berat badan, memastikan gula darah terkontrol.
Kemudian mengurangi konsumsi kafein (kopi), alkohol, minuman bersoda, serta minuman manis, dan berhenti merokok.
Bladder retaining, yaitu untuk meningkatkan interval waktu antara jarak BAK dengan BAK berikutnya juga perlu dilakukan untuk mengatasi masalah beser dan ngompol.
Disarankan pula untuk melakukan latihan otot dasar panggul. Dikatakan, studi oleh Macdiarmid dkk menunjukkan bahwa ada penurunan sebesar 80.7% episode inkontinensia apabila rutin melatih otot dasar panggul
Itulah penyebab serta mengatasi beser dan ngompol. Perlu diingat, jika akan mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi masalah ini agar selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
(*)