Intisari-Online.com - Ada pepatah lama yang mengatakan, 'cinta ibu ke anaknya tidak akan lekang oleh waktu'.
Namun cinta ibu ke anaknya yang satu ini jelas berbanding terbalik.
Bagaimana tidak. Bukannya mencintai anaknya, ibu ini malah membunuh anak kandungnya sendiri.
Dilansir darimirror.co.uk pada Kamis (19/8/2021), kejadian itu terjadi pada tahun2013 silam.
Gabriel Fernandez, anaklaki-laki berusia delapan tahun, disiksa sampai mati selama beberapa bulan oleh ibunya Pearl Fernandez dan pacarnya Isauro Aguirre.
Kisah bocah asal Los Angeles itu bermula ketika gurunyaJennifer Garcia melihat ada yang aneh dengan muridnya itu.
Dia lalu mencoba membantu dengan meminta bantuan kelayanan sosial.
Menurutnya, Gabriel muncul di sekolah dengan mata hitam, kulit terbakar dan luka lainnya.
Lalu dia menceritakan kepada gurunya bahwa ibu dan pacarnya telah melukainya.
Hanya saja ketika dia bercerita kepada gurunya danlayanan sosial datang ke ibunya di rumah, justruGabriel semakin dipukul oleh ibunya.
Intinya, setiap kaliGabriel bercerita kepada gurunya, maka ibunya akan memukulnya semakin parah.
Menjelang Hari Ibu, Garcia bertanya kepada Gabriel apakah dia ingin mengambil bagian di kelas.
Sebab anak-anak lain akan membuat kartu dan hadiah untuk ibu mereka.
"Gabriel tidak tampak marah dengan ibunya," cerita Garcia.
"Kami sedang mengerjakan proyek Hari Ibu dan saya hanya bertanya kepadanya, 'Apakah Anda ingin membuat proyek itu?' Dan dia seperti, 'Ya, ya"."
Gabriellalu berpose dengan huruf M-O-M, bahkan memasang wajah lucu, dalam foto terakhir yang diambil darinya sebelum kematiannya yang tragis.
Di foto itu, kondisi Gabriel sebenarnya sangat menyakitkan. Rambutnya dicukur, danwajahnya penuh memar dan luka.
Sempat dia tanyasetelah dia absen selama 13 hari, namun Gabriel berkata lukanymulai sembuh.
"Saya mengambil foto dia memegang M-O-M, dengan wajahnya penuh memar."
"Saya terus memotretnya."
"Dia masih berdiri di sana memegang surat-surat itu dan dia bahkan, seperti surat terakhir yang saya katakan kepadanya, 'Buatlah wajah konyol'."
"Dan dia masih membuat wajah konyol itu meskipun penampilannya seperti apa, tahu dia membuat itu untuk ibunya."
"Saya merasa dia ingin melakukan itu karena jauh di lubuk hati dia benar-benar hanya ingin dia mencintainya."
"Dia berusaha membuatnya bahagia."
"Dan momen itu adalah momen terakhir dia bertemu Gabriel. Setelah proyek Hari Ibunya, sayadiberitahui bahwa dia sudah meninggal."
Garcia bercerita bahwa Gabrieljuga membuat kartu pribadi untuk ibunya.
Di bagian depan, ada gambar rumah di samping tulisan "Buka pintunya untuk melihat siapa yang mencintaimu".
Di dalamnya ada gambar Gabriel.
Dia juga mengisi pertanyaan di dalam, melengkapi kalimat seperti "Ibuku istimewa karena..."
Gabriel menulis: "Dia adalah ibu yang penuh kasih dan saya mencintainya karena dia cantik."
Dia juga menulis: "Ibuku memiliki senyum yang manis. Aku suka membuatnya tersenyum."
Tertulis di suratanya tanggal 7 Mei 2013, hanya dua minggu sebelum dia meninggal.
Garcia berkata: "Selalu ada sesuatu tentang itu, menjadi baik, seperti dia selalu berusaha membuktikan bahwa dia baik."
Ibu Gabriel dan kekasihnya Aguirre sendiri sudah dijatuhi hukuman mati pada 2018 setelah dihukum karena pembunuhan yang disengaja dengan penyiksaan.
Saat ini, mereka berada di hukuman mati di Penjara San Quentin, di California.
Karena kematian Gabriel yang begitu tragis, kisahnyamenjadi subjek film dokumenter Netflix yang mengerikan, The Trials of Gabriel Fernandez.