Lebih dari 1.400 orang diperkirakan terbunuh oleh milisi pro-Jakarta yang dipimpin Gutteres, menghancurkan ibu kota Dili dan membakar desa-desa setelah referendum.
Di mana 78 persen memilih untuk melepaskan diri dari Indonesia.
Eurico Gutteres (51) memimpin milisi Aitark yang ditakuti tahun 2002 dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh pengadilan Hak Asasi Manusia di Jakarta, ata perannya dalam pertumpahan darah di Timor Timur.
Hukumannya kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung Indonesia tahun 2008.
"Secara kasar, ini adalah kesalahan besar Anda untuk Timor Leste dan Australia," kata Savage.
Savage, mantan perwira Polisi Federal Australia mengubah bukunya tentang pengalaman membantu mengawasi pemungutan suara kemerdekaan yang didukung PBB.
Source | : | pos kupang |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR