Intisari-Online.com - Pasukan AS ditarik dariAfghanistan atas arahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
RencananyapasukanAS akan ditarik secara perlahan-lahan sampai tanggal 31 Agustus 2021 ini.
Namun ketikapasukan AS ditarik dari Afghanistan, maka masalah lain datang.
Yaitu kemunculan Taliban dan membuatAfghanistandalam bahaya.
Lalu mendadak ratusan tentara Inggris mendaratt diAfghanistan? Untuk apa?
Dilansir daribbc.com pada Jumat (13/8/2021), sekitar 600 tentara Inggris akan dikirim ke Afghanistan.
Akan tetapi kedatangan 600 tentara itu bukan untuk berperang, melainkan untuk membantu warga Inggris pergi.
Itu terjadi ketika Taliban telah merebut kota Ghazni dan Herat - dan mengklaim merebut kota terbesar kedua di negara itu, Kandahar.
Nantinya tentara Inggrisakan memberikan perlindungan dan membantu merelokasi warga negara Inggris, staf Afghanistan, dan penerjemah yang membantu militer mereka.
Pekan lalu Kementerian Luar Negeri menyarankan semua warga negara Inggris untuk pergi.
Diperkirakan sekitar 4.000 warga Inggris masih berada di negara itu.
Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan keamanan warga negara Inggris, personel militer dan mantan staf Afghanistan adalah prioritas pertama pemerintah.
Militer diminta harus melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan keselamatan mereka.
Wallace mengatakan pengerahan pasukan, yang akan tiba dalam beberapa hari mendatang, adalah fase yang telah direncanakan sebelumnya.
Akan tetapi karena meningkatnya kekerasan di negara itu, makaKementerian Pertahanan mempercepat pergerakan militernya.
Duta Besar Inggris untuk Afghanistan, Sir Laurie Bristow, akan terus memimpin tim kecil di Afghanistan yang akan pindah di Kabul ke lokasi yang lebih aman.
Selain warga negara Inggris, kedutaan akan membantu Kebijakan Relokasi dan Bantuan Afghanistan (ARAP) Inggris, yang telah mendukung lebih dari 3.100 mantan staf Afghanistan dan keluarga mereka untuk pindah ke Inggris.
Itu termasuk 1.800 dalam beberapa minggu terakhir.
AS juga mengatakan akan mengirim 3.000 tentara ke bandara di Kabul untuk membantu mengevakuasi sejumlah besar staf kedutaan dengan penerbangan khusus.
AS, Inggris, dan sekutu mereka memang sepakat untuk mengakisi misi diAfghanistan.
Namun tidak ada yang menyangka itu akan menghancurkan wargaAfghanistan sendiri.
PBBmemperkirakan lebih dari 1.000 warga sipil tewas di Afghanistan dalam sebulan terakhir pasca pengumuman penarikan pasukan internasional dari sana.
Ada dugaanAfghanistan akan jatuh ke tangan Taliban sesaat setelah seluruh pasukan ditarik pulang.