Penulis
Intisari-Online.com - Taliban berkuasa diAfghanistan dan hal itu semakin menjadi-jadi.
DanketikaTaliban berkuasa diAfghanistan, mereka tak malu-malu untuk melakukan kekerasan yang brutal.
BBC pada Kamis (12/8/2021) pun melaporkan hasil liputanmereka langsung di negara yang dilanda kudeta Taliban itu.
Para pejuang Taliban yang kami temui ditempatkan hanya 30 menit dari salah satu kota terbesar di Afghanistan, Mazar-i-Sharif.
Lalu mereka memerkan rampasan perang yang mereka dapatkan,termasuk Humvee, dua mobil pick-up, dan sejumlah senapan mesin yang kuat.
Ainuddin, mantan siswa madrasah (sekolah agama) berwajah keras yang sekarang menjadi komandan militer setempat, berdiri di tengah kerumunan bersenjata lengkap.
Para pemberontak telah merebut wilayah baru setiap harinya karena pasukan internasional telah ditarik.
Hal ini membuatpuluhan ribu warga Afghanistan harus meninggalkan rumah mereka atau mereka akan terluka atau bahkan tewas seperti ratusan warga lainnya.
Saat ditanya bagaimanamereka bisa membenarkan kekerasan,Ainuddin menjawabnya dengan dingin.
"Ini pertempuran, jadi pasti ada orang-orang yang sekarat," jawabnya.
Tapi dia menambahkan bahwaTaliban mencoba yang terbaik "untuk tidak menyakiti warga sipil".
Ainuddin juga menolak bahwa merekalah yangtelah memulai pertempuran.
"Tidak," balasnya.
"Kami memiliki pemerintahan dan itu digulingkan. Mereka [Amerika] memulai pertempuran."
Ainuddin dan anggota Taliban lainnya merasakan momentumuntuk kembali mendominasiAfghanistan seperti sebeluminvasi AS pada tahun 2001.
Untuk wargaAfghanistan yang terbunuh,Ainuddin dan anggota Taliban lainnya mengaku bahwa merekatidak melepaskan budaya Barat.
"Jadi kita harus membunuh mereka," katanya tentang "pemerintah boneka" di Kabul.
Tak lama setelahBBC dan anggota Talibanselesai berbicara,adahelikopter yang datang dan seluruh anggota kelompok itu dengan cepat membubarkan diri.
Ya, seperti itulah kegiatan Taliban diAfghanistan.
Mereka datang, membuat wargaAfghanistan ketakutan, dan pergi.
Seolah memberitahu pada Angkatan Udara Afghanistanbahwa pertempuran masih jauh dari selesai.
Lanjut laporan BBC, Haji Hekmat, seorang pemimpin Taliban setempat ingin menunjukkan kepadamedia Inggris itubagaimana kehidupan sehari-hari masih berlanjut.
Bazaar tetap ramai, dengan pembeli pria dan wanita.
Warga perempuandiizinkan untuk hadir tapi hanya dengan seorang pendamping laki-laki, tetapi ketika kami mengunjunginya tampaknya tidak demikian.
Sebab di berbagai tempat, daerah yang telah dikuasai oleh Talibanjauh lebih ketat.
Semua wanita mengenakan burqa yang menutupi rambut dan wajah mereka.
Ada informasi bahwa sopir taksi dilarangmengantar wanita mana pun ke kota kecuali dia bercadar.