Hanya Perlu 10 Detik untuk Mencapainya, Ini Durasi Tidur Terbaik Berdasarkan Usia, Ada Penyakit Berbahaya Mengintai Jika Tak Tercapai

Ade S

Editor

Durasi tidur terbaik berdasarkan usia.
Durasi tidur terbaik berdasarkan usia.

Intisari-Online.com -Banyak orang yang tidak tahu bahwa durasi tidur terbaik berdasarkan usia sangatlah penting untuk diterapkan.

Sebab, ada risiko kesehatan yang sangat berbahaya mengintai tidak hanya karena kita kurang tidur.

Terlalu banyak tidur pun, menurut beberapa penelitian, dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit-penyakit, termasuk yang mematikan.

Masalah lain yang kerap muncul adalah sulitnya kita untuk bisa tidur dengan cepat, meski tubuh sudah sangat lelah.

Baca Juga: Suka Merasa Tidak Nyaman Meski di Kamar Tidur Sendiri? Jangan Sampai Lakukan 4 Kesalahan Sepele Ini Jika Tak Mau Energi Positif Terganggu

Untuk itu, berikut ini akan diulas mengenai durasi tidur terbaik berdasarkan usia sekaligus cara mudah untuk mendapatkannya.

Umumnya, kita mengetahui bahwa durasi tidur terbaik di malam hari adalah sebanyak 8 jam.

Namun, kenyataannya mengebutkan bahwa durasi tidur terbaik justru harus disesuaikan dengan usia masing-masing.

Sebab, terlalu banyak tidur pun pada kenyataannya memilki dampak yang sama buruknya dengan kurang tidur.

Baca Juga: Jadi Nomor Satu di Dunia Setelah Kalahkan India? Indonesia Bakal jadi Pusat Baru Pandemi Covid-19 di Asia, 90 Persen Tempat Tidur Rumah Sakit di Jakarta Telah Terisi

Penyakit-penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke hingga gangguan mental sangat mungkin terjadi jika kita tidak tidur sesuai durasi terbaik.

Perlu diingat sekali lagi, durasi tidur terbaik harus disesuaikan dengan usia masing-masing orang.

National Sleep Foundation (NSF) bahkan sampai memberikan daftar lengkap durasi tidur terbaik berdasarkan usia.

Ada 9 kelompok usia dari bayi berusia 0-3 bulan hingga lansia berusia di atas 65 tahun yang disusun oleh NSF.

Adik bayi tidur tanpa bantal (ilustrasi).
Adik bayi tidur tanpa bantal (ilustrasi).

Untuk balita, NSF membaginya ke dalam empat kelompok, yaitu:

  • Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam setiap hari.
  • Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam setiap hari.
  • Balita (1-2 tahun): 11-14 jam setiap hari.
  • Pra-sekolah (3-5 tahun): 10-13 jam setiap hari.
Sementara untuk usia sekolah, NSF membaginya ke dalam dua kelompok, yaitu:

  • Usia sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam setiap hari.
  • Remaja (14-17 tahun): 8-10 jam setiap hari.
Baca Juga: Lakukan Rutinitas Titik Pijat Refleksi Kaki Agar Bisa Tidur Makin Nyenyak dan Berkualitas, Begini Langkah yang Bisa Anda Lakukan, Mau Coba?

Sedangkan untuk usia dewasa atau pekerja, NSF mengelompokkannya menjadi dua, yaitu:

  • Dewasa muda (18-25 tahun): 7-9 jam setiap hari.
  • Dewasa (26-64 tahun): 7-9 jam setiap hari.
Terakhir, NSF hanya memberi satu kelompok untuk lansia yang berusia lebih dari 65 tahun.

Durasi tidur terbaik untuk kelompok terakhir ini adalah selama 7 hingga 8 jam per hari.

(ilustrasi) kebiasaan tidak sehat tidur setelah makan, bisa berakibat lebih buruk bagi penderita penyakit refluks gastroesofagus.
(ilustrasi) kebiasaan tidak sehat tidur setelah makan, bisa berakibat lebih buruk bagi penderita penyakit refluks gastroesofagus.

Meski sudah dikelompokkan, faktanya durasi terbaik berdasarkan usia ini bisa saja tidak benar-benar memberi dampak baik bagi setiap orang.

Setidaknya itulah yang disampaikan olehdr. Irma Lidia seperti dikutip dariKontan.co.id.

Menurut dr. Irma, faktor lain yang menentukan durasi tidur terbaik antara lain adalahgen anda, usia anda, jenis kelamin anda, serta waktu tidur anda sebelumnya.

Namun, terkadang masalah terbesar dari durasi tidur terbaik tersebut sebenarnya berawal dari bagaimana kita bisa tidur dengan cepat.

Baca Juga: Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus Jangan Langsung Berbaring Aapalagi Tidur setelah Makan, Ini Akibatnya

Ya, berapapun durasi tidur terbaik yang ingin dicapai, semuanya akan terasa sia-sia jika kita tidak bisa segera tidur setiap malamnya.

Untungnya, Healtlinemembagikan trik untuk bisa tidur cepat hanya dalam waktu 10 detik saja.

Caraini meniru metode militer yang dipopulerkan olah Sharon Ackerman dalam buku berjudul“Relax and Win: Championship Performance”.

Ada 6 langkah yang bisa ditempuh dalam trik tidur cepat dalam 10 detik tersebut, yaitu:

  1. Rilekskan selurh bagian wajah, khususnya otot-otot yang berada di dalam mulut
  2. Rendahkan bahu dan biarkan tangan jatuh ke samping tubuh untuk melepas ketegangan
  3. Perlahan buang napas dan rilekskan dada
  4. Rilekskan kaki, paha, hingga betis
  5. Cobalah untuk menjernihkan pikiran selama 10 detik dengan membayangkan hal-hal menyenangkan, terutama dalam bentuk pemandangan
  6. Jika masih belum berhasil, cobalah ucapkan "jangan berpikir" berulang kali selama 10 detik
Baca Juga: Termasuk Indonesia, Inilah 2 Negara yang Disebut-Sebut Memiliki Kasus Covid-19 Paling Berbahaya di Asia Tenggara, Terungkap Berdasarkan Data Ini

Artikel Terkait