Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus Jangan Langsung Berbaring Aapalagi Tidur setelah Makan, Ini Akibatnya

Khaerunisa

Penulis

(ilustrasi) kebiasaan tidak sehat tidur setelah makan, bisa berakibat lebih buruk bagi penderita penyakit refluks gastroesofagus.

Intisari-Online.com - Penderita penyakit refluks gastroesofagus perlu untuk menjaga pola hidup sehat, terutama yang berkaitan dengan kebiasaan makan.

Penyakit ini jika tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti peradangan kerongkongan hingga kanker kerongkongan.

Salah satu cara untuk mengatasi penyakit refluks gastroesofagus adalah dengan perubahan gaya hidup, dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari gaya hidup tidak sehat.

Berbaring setelah makan merupakan salah satu gaya hidup yang tidak sehat.

Baca Juga: Waspadai Pemicu Asam Lambung Naik, Jangan Sampai Berkembang Menjadi Penyakit Refluks Gastroesofagus

Ada berbagai dampak yang bisa disebabkan oleh kebiasaan tersebut, termasuk yang bisa merugikan para penderita penyakit refluks gastroesofagus.

Berbaring setelah makan memang terkadang mengasyikan.

Setelah perut kenyang, tinggal bersantai hingga tak terasa kita berbaring bahkan tidur.

Namun, selalu ingat untuk tidak melakukan kebiasaan tidak sehat tersebut.

Baca Juga: Menandai Berakhirnya Perang Dunia II Sekaligus Lahirnya Perang Dingin, Inilah Isi Perjanjian Postdam yang Disepakati Negara-negara Pemanang Perang

Menurut Healthline, kebiasaan rebahan setelah makan bisa memicu kenaikan asam lambung dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

Bagi penderita penyakit refluks gastroesofagus, hal tersebut lebih mungkin terjadi.

GERD adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan tenggorokan ke perut.

Selain itu, jika memiliki kondisi GERD, lapisan esofagus Anda bisa teriritasi oleh refluks asam ini.

Baca Juga: Dokumen Rahasia AS Bocor ke Israel Sebut Tidak Mengakui Israel Sama Sekali Atas Wilayah di Suriah Ini, Begini Reaksi Biden Tutupi 'Kejujurannya' Itu

Mengutip Kompas.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Annisa Maloveny juga menjelaskan bahwa ketika kita tidur produksi saliva atau air liur akan berkurang.

Padahal, saliva akan membantu makanan turun ke bawah ke kerongkongan, menurunkan asam, memperbaiki motilitas, hingga memperlancar pencernaan.

"Kalau habis makan kita langsung tidur, maka pencernaan tidak akan sempurna," demikian diungkapkan Annisa dalam webinar yang diselenggarakan RS Eka Hospital Cibubur, Senin (22/6/2020).

Ada pun posisi yang baik untuk esophageal clearance adalah posisi tegak, yakni ketika duduk atau berdiri.

Baca Juga: Thomas Americo, Petinju 'Putra Timor Leste' yang Jadi Wakil Indonesia Pertama Menantang Juara Dunia, Ini Fakta-faktanya

Selain memicu kenaikan asam lambung yang berbahaya bagi penderita penyakit refluks gastroesofagus, kebiasaan tidur atau berbaring setelah makan juga memiliki berbagai akibat lainnya, sebagai berikut:

1. Menumpuk lemak

Jika setelah makan langsung tidur, maka kalori yang dikonsumsi saat makan akan terkumpul menjadi lemak karena tidak digunakan untuk berakvitas.

Hal ini berbahaya, terutama bagi penderita diabetes dan kolesterol tinggi. Dianjurkan beraktivitas fisik ringan setelah makan, misalnya menggerakkan tangan.

Setelah dua jam, barulah kita bisa beraktivitas fisik lebih banyak, seperti jalan kaki.

Itu dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh.

Baca Juga: Membusuk di Penjara Terkutuk Guantanamo Hampir 20 Tahun, Hambali Pelaku Bom Bali yang Tewaskan 202 Korban Ini Akan Disidang Waktu Dekat Ini, Nama Osama Bin Laden Disebut-sebut

2. Menurunkan kualitas tidur

Bahaya tidur setelah makan lainnya yakni menurunkan kualitas tidur.

Seperti diketahui, tidur berkualitas penting untuk menjaga kebugaran sepanjang hari, menjaga daya tahan tubuh, sampai mengontrol suasana hati.

Orang yang langsung tidur setelah makan umumnya sulit tidur nyeyak di malam hari. Hal ini dipengaruhi kondisi perut yang tidak nyaman.

Gangguan tidurtersebut terkadang memang tidak kentara namun bisa dikenali lewat gejala kepala pusing sata bangun tidur.

Untuk penderita refluks gastroesofagus, makan setelah berbaring yang bisa menyebabkan naiknya asam lambung atau heartburn, juga akhirnya berpengaruh bagi kualitas tidur.

Oleh sebab itu, hindari kebiasaan buruk tidur atau berbaring setelah makna, ya.

Baca Juga: China Berencana Membanjiri Musuh-musuhnya dengan 'Sekawanan Lebah Marah' Mematikan yang Dapat Dikendalikan Jarak Jauh dan Terkoordinasi

(*)

Artikel Terkait