Termasuk Indonesia, Inilah 2 Negara yang Disebut-Sebut Memiliki Kasus Covid-19 Paling Berbahaya di Asia Tenggara, Terungkap Berdasarkan Data Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Di ibu kota, Jakarta, kurang dari 10% tempat tidur isolasi tersedia, sementara 86% tempat tidur perawatan intensif dipenuhi pasien.

Intisari-online.com - Situasi epidemi Covid-19 di Indonesia dianggap sangat mengkhawatirkan.

Indonesia mencatatkan peningkatan jumlah kasus harian tertinggi dengan 21.342 kasus pada hari Minggu.

Namun, tak hanya Indonesia saja, ternyata ada negara Asia Tenggara lain yang mendapat sorotan serupa ia adalah Thailand.

Menurut 24h.com.vn, pada Senin (28/6/21), jumlah kasus di Thailand juga meningkat pesat belakangan ini.

Baca Juga: Pantas Negara-Negara Barat Sudah Bisa Atasi Covid-19 Sedangkan Indonesia dan Negara Asia Lainnnya Masih Babak Belur Dihantam Covid-19, Ternyata Ini Rahasianya

Sementara di Indonesia, jumlahnya dianggap memecahkan rekor sehari sebelum 21.095 kasus di Indonesia.

Indonesia dianggap sebagai negara yang memiliki jumlah kasus kematian tertinggi akibat Covid-19 di Asia Tenggara.

Dengan jumlah lebih dari 2,1 juta kasus dan lebih dari 57.000 kematian.

Karena tingkat pengujian yang rendah, para ahli khawatir jumlah kasus sebenarnya di Indonesia bisa jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Baca Juga: Jadi Satu-Satunya Orang Luar China yang Bekerja di Laboratorium Wuhan, Wanita Asal Australia Ini Bocorkan Situasi Asli di Laboratorium Wuhan, Rupanya Seperti Ini

Rumah sakit di banyak kota di Indonesia beroperasi dengan kapasitas penuh.

Di Jawa Barat, lebih dari 90% tempat tidur rumah sakit terisi.

Di ibu kota, Jakarta, kurang dari 10% tempat tidur isolasi tersedia, sementara 86% tempat tidur perawatan intensif dipenuhi pasien.

Menurut The Jakarta Post melaporkan bahwa setidaknya 31 dokter di Indonesia telah meninggal dalam dua bulan terakhir akibat Covid-19.

Hingga saat ini, Presiden Joko Widodo masih menolak seruan para ahli medis untuk melakukan blokade nasional.

Dia mengatakan pembatasan saat ini, yang hanya menargetkan zona merah, adalah pilihan terbaik karena tidak "membunuh" perekonomian.

Sementara itu di Thailand, mulai Senin (28 Juni), serangkaian pembatasan baru akan diterapkan di ibu kota Bangkok dan lima provinsi tetangga.

Dalam upaya mengendalikan wabah Covid-19 terparah yang pernah ada.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat, Media Vietnam Ini Soroti Kondisi Indonesia Ternyata Sudah Mirip dengan India, Kasus Covid-19 Melonjak 300 Persen!

Menurut Reuters, tindakan pembatasan baru diterapkan secara bersamaan di ibu kota Bangkok dan provinsi Nonthaburi, Pathum Thani, Samut Praka, Samut Sakhon, dan Nakhon Pathom.

Langkah-langkah ini termasuk melarang restoran melayani tamu di tempat, menutup teater, bioskop, dan taman air.

Pusat perbelanjaan harus tutup sebelum jam 9 malam. Pesta, acara, dan kegiatan yang mengumpulkan lebih dari 20 orang akan dilarang.

Peningkatan jumlah kasus baru di Thailand dalam beberapa hari terakhir dua kali lebih tinggi dari pada paruh pertama Juni.

Otoritas kesehatan menyalahkan kurangnya kerja sama para pekerja migran.

Situasi menjadi serius ketika jumlah tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 parah di Bangkok rendah, meskipun sejumlah rumah sakit darurat didirikan.

Pada hari Minggu, otoritas kesehatan Thailand mengatakan negara itu mencatat 3.995 kasus Covid-19 baru.

Dengan 3.950 di masyarakat, 45 di penjara, 42 kematian, sehingga jumlah total kasus sejak Pada awal epidemi, ada 244.447 kasus, dengan 1.912 kematian, menurut AP.

Baca Juga: Jadi Harapan Warga Se-Indonesia, Ivermectin Ternyata Pernah Bikin Ilmuwan WHO Dituntut Hukuman Mati untuk 'Pembunuhan Setiap Orang yang Sekarat' karena Covid-19

Thailand telah memberikan sekitar 8,66 juta dosis vaksin, dengan sekitar 9% dari 69 juta warganya telah menerima setidaknya satu suntikan.

Juga kemarin, Kementerian Kesehatan Laos mengumumkan bahwa dalam 24 jam terakhir, negara tersebut mencatat 10 kasus baru Covid-19.

Termasuk satu kasus komunitas di ibu kota Vientiane setelah 48 jam tidak ada kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Departemen Kesehatan Filipina mengumumkan bahwa mereka mencatat 6.096 kasus baru, sehingga jumlah total kasus di negara itu menjadi 1.397.992 kasus.

Artikel Terkait