menggunakan teknologi vektor adenovirus seperti AstraZeneca dan Johnson & Johnson (J&J).
Profesor Burkhard Ludewig, dari rumah sakit Cantonal di Swiss, mengatakan, "Sel T yang dihasilkan dari kamp pelatihan yang diproduksi vaksin memiliki kualitas yang sangat baik."
"Adenovirus telah berevolusi bersama manusia untuk waktu yang sangat lama, dan telah belajar banyak tentang sistem kekebalan manusia dalam prosesnya," kata Profesor Ludewig.
Dan di sini mereka telah mengajari kita pelajaran penting tentang cara terbaik untuk mempromosikan sel-T reaktivitas.
Menurut Profesor Ludewig, diharapkan di masa depan, para ilmuwan akan menemukan cara untuk membuat vaksin baru yang menargetkan penyakit persisten seperti TBC, HIV, hepatitis C dan kanker.
Para peneliti menemukan bahwa adenovirus dapat menyerang sel-sel jaringan berumur panjang, bertindak sebagai "kamp pelatihan" sel-T.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca lebih efektif dalam meningkatkan sel T daripada vaksin yang menggunakan teknologi mRNA seperti Pfizer dan Moderna.
Namun, tingkat peningkatan sel T sulit ditentukan.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR