Intisari-online.com - Indonesia memang telah melaksanakan program vaksinasi massal untuk menekan penyebaran Covid-19.
Vaksin yang digunakan oleh Indonesia hingga saat ini masih dari Sinovac yang dibeli dari China, dan beberapa vaksin AstraZaneca.
Namun, ada kabar baik di mana vaksin Covid-19 yang yang disebut-sebut paling ampuh di dunia ini bakal masuk ke Indonesia.
Kabar baik ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Indonesia, seperti dilansir dari Kompas.com Jumat (16/7/21).
Vakin yang dimaksud tersebut adalah vaksin Pfizer, dari BioNTech SE.
Dikatakan, bahwa PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE telah menyepakati kerja sama penyediaan 50 juta dosis vaksin Covid-19.
Perjanjian ini bagian dari komitmen global Pfizer/BioNTech untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19.
Kemudian menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan vaksin ini akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah.
Vaksin ini dikatakan sebagai salah satu vaksin idaman banyak orang di dunia, karena tingkat keampuhannya yang lumayan tinggi.
Bahkan di Brazil vaksin ini menjadi buruan bagi warga Brasil, di mana sebagian orang hanya mau menerima vaksin Pfizer, dan enggan menerima vaksin lain.
Untuk diketahui, vaksin Pfizer ini bisa memberi perlindungan seorang dari infeksi Covid-19 sebesar 52,4 persen.
Namun angka ini sudah tercapai bahkan 11 haru sebelum perlindungan sesungguhnya dihasilkan dari suntikan pertama.
Kemudian, untuk suntikan dosis kedua vaksin Pfizer akan memberikan perlindungan optimal.
Bahkan, efikasi vaksin Covid-19 berbasis mRNA Ini mencapai 95 persen untuk kelompok usia 19 tahun ke atas.
Untuk efikiasi vaksin Pfizer pada remaja usia 12-15 tahun, mencapai 100 persen.
Ini artinya vaksin ini memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam melindungi diri dari Covid-19.
Nah untuk sasarannya, vaksin ini akan diterima oleh semua lapisan masyarakat.
"Sasarannya untuk semua usia," ujar dr Nadia.
Nadia mengatakan, sebanyak 50 juta dosis vaksin akan digunakan dalam vaksinasi massal, setelah mendapat izin penggunaan darurat untuk Emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksin ini sebelumnya juga akan melalui proses quality control dari BioFarma dan BPOM.
Untuk pemerian vaksin Nadia mengatakan, setiap orang akan menerima dua kali suntikan vaksin.
Namun, dia tidak menjelaskan berapa banyak dosis yang akan disuntikkan.
"Dosis yang diberikan kita tunggu dari BPOM dulu," katanya.
Sementara menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, vaksin Pfizer, akan masuk ke Indonesia pada Agustus 2021.