"Kemarin kita temeni warga yang isoman di daerah Puncu (lereng Gunung Kelud Kabupaten Kediri) dengan membawakan sembako. Supaya mereka tidak merasa sendiri," ujar Antok Beler, pegiat Gusdurian Pare.
Tak hanya itu, Gusdurian Pare juga mempunyai tim pemulasaran jenazah.
Tim yang beranggotakan sekitar lima sampai tujuh orang tersebut mengurus pemakaman jenazah pasien Covid-19.
"Sebelumnya tentu sudah ada pelatihan pemulasaran jenazah terlebih dahulu," ungkap Antok.
Tim mereka turun di masyarakat untuk mengisi kekosongan tim pemulasaraan rumah sakit maupun puskesmas terdekat.
Kokosongan itu biasanya terjadi akibat banyaknya jenazah dalam waktu yang hampir bersamaan, sedangkan tenaga pemulasaraan dari rumah sakit maupun puskesmas tidak mencukupi.
"Jadi supaya jenazah bisa segera dikebumikan," ujarnya. Gusdurian Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memproduksi peti mati gratis untuk jenazah Covid-19 dari keluarga yang tidak mampu.
Tidak hanya pemulasaraan, komunitas itu juga menyediakan peti mati, yang merupakan barang wajib digunakan untuk mengubur jenazah.
Peti mati itu dibuat sendiri oleh rekan-rekannya dan diberikan kepada warga yang membutuhkan, yang akan diberikan secara gratis bagi warga yang tidak mampu secara ekonomi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR