Intisari-Online.com – Siapa pun bisa terinfeksi Covid-19, tapi mengapa pria lebih mungkin mengalami gejala parah saat terinfeksi virus corona ini?
Rupanya diketahui bahwa pria merupakan kelompok yang lebih mungkin menderita kasus Covid-19 dengan gejala parah dan lebih berisiko mengalami kematian.
Para peneliti mempelajari keterkaitan hal tersebut.
Mereka menemukan bahwa jalur metabolisme sangat berkorelasi dengan respons imun pasien pria dengan Covid-19.
Science Signaling menerbitkan penelitian baru, mengungkapkan bahwa pasien Covid-19 pria lebih mungkin mengalami peningkatan kadar asam kynurenic, dibandingkan dengan pasien Covid-19 pada wanita.
Asam kynurenic, merupakan produk metabolisme asam amino.
Kadar asam kynurenic yang tinggi ini biasanya dikaitkan dengan beberapa penyakit, seperti skizofrenia dan penyakit terkait HIV.
Pada pasien pria dengan kasus positif Covid-19 dengan gejala parah, lebih mungkin memiliki rasio asam kynurenic tinggi terhadap kynurenine.
Kynurenine, merupakan produk sampingan dari asam amino L-triptofan yang digunakan untuk membuat nutrisi niasin.
"Kita tahu bahwa pria berisiko lebih tinggi daripada wanita tertular Covid-19 yang parah dan perbedaan jenis kelamin dalam respons kekebalan tubuh, memberikan penjelasan yang meyakinkan untuk fenomena ini," kata Caroline Johnson, asisten profesor epidemiologi di Yale School of Public Health dan penulis senior studi ini.
"Kami juga mengetahui bahwa respons imun diatur sebagian oleh metabolit, dan temuan baru ini menawarkan jendela kunci ke dalam mekanisme yang mendasari, bagaimana penyakit Covid-19 ini memengaruhi pasien wanita dan pria secara berbeda."
Johnson menjalin kerja sama dengan Akiko Iwasaki, Profesor Imunobiologi dan Biologi Molekuler, Waldemar Von Zedtwitz, yang sebelumnya telah memimpin tim peneliti dalam mengidentifikasi perbedaan signifikan, dalam cara sistem kekebalan tubuh wanita dan pria merespons virus corona yang menyebabkan Covid-19.
Yale School of Public Health, memberikan dukungan dana respon cepat, sehingga Johnson, rekan postdoctoral Yuping Cai, dan tim mereka dapat mempelajari sampel darah yang diambil dari 22 pasien wanita dan 17 pasien pria di Rumah Sakit Yale New Haven setelah terkonfirmasi infeksi Covid-19.
Sampel tersebut kemudian dibandingkan dengan sampel dari 20 penyedia layanan kesehatan yang tidak terinfeksi Covid-19.
Para peneliti secara positif mengidentifikasi 75 metabolit, yang merupakan produk molekuler dari proses pencernaan dan metabolisme seluler.
Peneliti kemudian menyesuaikan dengan usia pasien, indeks massa tubuh, jenis kelamin, dan karakteristik lainnya, sehingga merekamenentukan ada 17 metabolit yang terkait dengan infeksi Covid-19.
Dari analisis lebih lanjut terungkap hubungan yang kuat, antara tingginya tingkat asam kynurenic serta tingginya rasio asay kynurenic untuk kynurenine dalam respons imun pria dan hasil pasien Covid-19 yang lebih buruk.
Menurut Johnscon, studi jalur khusus jenis kelamin seperti ini memberikan petunjuk utama, bagaimana penyakit ini menginfeksi dan membuat orang sakit.
"Kita dapat menggunakan pengetahuan ini untuk menciptakan pengobatan yang lebih efektif untuk penyakit Covid-19 yang mengerikan ini dan penyakit serupa." (Bestari Kumala Dewi)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari