Dua Kasus Covid-19 Varian Kappa Terdeteksi di Sumsel dan DKI Jakarta, Varian Ini Juga Pertama Kali Ditemukan di India seperti Varian Delta, Apa Bedanya?

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi virus corona (Covid-19).
Ilustrasi virus corona (Covid-19).

Intisari-Online.com - Virus corona terus bermutasi memunculkan berbagai Covid-19 varian baru.

Ketika masyarakat Indonesia tengah dibuat khawatir oleh Covid-19 varian delta, kini ditemukan pula kasus infeksi virus corona varian Kappa.

Melansir Kompas.com(6/7/2021), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini terdata dua kasus positif Covid-19 yang disebabkan penularan virus corona varian Kappa.

Dua kasus tersebut terdeteksi di dua provinsi. , yaitu di Sumatera Selatan dan DKI Jakarta.

Baca Juga: Bukan Susu Beruang, Benda yang Sangat Penting saat Covid-19 Ternyata Sedang Langka di Indonesia, Saat Rakyat Indonesia Tak Menyadarinya Media Asing Justru Menyorotnya

"Satu kasus di Sumatera Selatan pada Januari dan satu kasus di DKI Jakarta pada April," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (6/7/2021).

Virus corona varian Kappa ini juga pertama kali ditemukan di India, seperti halnya varian delta yang disebut sebagai salah satu pemicu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Meski begitu, menurut Nadia, mutasi virus corona varian Kappa saat ini masih berstatus varian of interest (VoI), belum menjadi varian of concern (VoC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Untuk diketahui, varian delta telah dilabeli WHO sebagai varian of concern (VoC) atau varian yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Buah Diplomasi Vaksin, Indonesia Bantuan 998.400 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Jepang

Mengutip The Indian Express, WHO mengklasifikasikan suatu varian sebagai VoC jika dikaitkan dengan peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi Covid-19; peningkatan virulensi; atau penurunan efektivitas tindakan kesehatan masyarakat atau diagnostik, vaksin, terapi yang tersedia.

Varian Kappa pertama kali ditemukan pada Oktober 2020 di India, dan berasal dari strain yang sama dengan varian delta yaitu B.1.617.

Berdasarkan studi awal modelling WHO ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), varian Kappa diduga bisa berkembang lebih cepat dari varian virus corona lain yang ada di India.

Baca Juga: Antisipasi Gelombang Baru Covid-19, Sejumlah Daerah Terapkan PPKM Darurat dan Percepat Vaksinasi

Beberapa bulan yang lalu, para peneliti mulai memperhatikan ada strain mutan yang tengah berkembang di India.

Mereka menyebutnya sebagai mutan ganda, namun memang mungkin ada belasan mutasi yang menyebabkan varian baru.

Varian ini dikhawatirkan juga memiliki kemampuan penularan yang mudah dan cepat serta memiliki potensi mematikan.

Dilansir dari The Guardian, 2 Juni 2021, Kepala Program Penelitian di Kirby Institute mengatakan, varian Kappa mungkin juga mengurangi kemanjuran beberapa vaksin.

Baca Juga: Gunakan Trik Baru Hadapi Kapal-kapal China, Filipina Kerahkan Para Penjaga Pantai Wanita, Rupanya Ini Kelebihannya

“Ada juga bukti anekdotal yang datang dari India bahwa Kappa mungkin memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dengan varian lainnya.

"Jadi, sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal dibandingkan gejala pernapasan,” katanya.

Selain itu, varian Covid-19 ini disebut juga memiliki gejala ruam di sekujur tubuh disertai demam tinggi, batuk, pilek, serta mata merah dan berair.

Meski demikian, belum ada cukup bukti bagi WHO untuk meningkatkan kategori varian Kappa menjadi varian yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Denmark vs Inggris di Euro 2020,Ini Sejarah Pertemuan Keduanya

Ditjen P2P Nadia juga mengonfirmasi perkembangan terbaru persebaran varian mutasi baru Covid-19 di Indonesia.

Varian yang dimaksud terdiri dari varian Delta, varian Alpha, varian Beta, varian Kappa, varian Eta, dan varian lota.

Data Kemenkes hingga 6 Juli 2021 mencatat adanya 436 kasus terkonfimasi positif Covid-19 akibat varian Delta yang tersebar di 9 provinsi.

Rinciannya yakni 195 kasus terjadi di DKI Jakarta, 134 kasus di Jawa Barat, 80 kasus di Jawa Tengah, 13 kasus di Jawa Timur, 4 di Banten, 3 kasus di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dan 1 kasus di Gorontalo.

Baca Juga: Siapapun yang Menatapnya Akan Menjadi Batu, Ini Kisah Medusa, Gadis Cantik Dikutuk Berambut Ular

Kemudian, ada 51 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akibat varian Alpha yang tersebar di 10 provinsi.

Rincianya yakni di DKI Jakarta sebanyak 33 kasus, Jawa Barat 9 kasus, Jawa Timur 2 kasus, dan 1 kasus di Sumatera Selatan. Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Riau, dan Sumatera Utara masing-masing satu kasus.

Lalu, ada 2 kasus positif Covid-19 dengan varian Kappa terdeteksi di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan masing-masing satu kasus.

Terakhir, Kemenkes mencatat ada 4 kasus positif Covid-19 akibat varian Eta dan 1 kasus covid-19 akibat varian lota.

Baca Juga: 'Kami Berada di Tanah Kami dan Berjuang untuk Tanah Kami', Teriak Tentara Rusia Saat 5.000 Pasukan Dikerahkan untuk Latihan, Sebut Rusia Sedang Siap Peperangan dengan Negara Ini

(*)

Artikel Terkait