Gunakan Trik Baru Hadapi Kapal-kapal China, Filipina Kerahkan Para Penjaga Pantai Wanita, Rupanya Ini Kelebihannya

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi- Kapal China.
Ilustrasi- Kapal China.

Intisari-Online.com -Beberapa bulan yang lalu, Filipina telah mengeluhkan kehadiran kapal-kapal China yang mengerumuni dan mengancam di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan.

Pada 7 Maret 2021 lalu, sekitar 220 kapal, yang diyakini dikemudikan oleh milisi China, terlihat berlabuh di Whitsun Reef.

Whitsun Reef adalah bagian dari Kepulauan Spratly, salah satu kepulauan di Laut China Selatan, yang diklaim China hampir secara keseluruhan.

Dan kejadian seperti itu cukup sering terjadi di mana China kerap bertindak seenaknya sendiri dengan kapal-kapalnya di wilayah yang disengketakan.

Baca Juga: Hanya Gara-gara Prajurit ‘Kebelet Kencing’ di Tahun 1937, Terjadilah Perang antara China dan Jepang yang Kedua Kalinya, Begini Kisahnya!

Untuk mencegah hal-hal seperti itu dan konflik yang lebih besar, Filipina pun menemukan satu strategi yang unik.

Dalam upaya untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan, Filipina akan mengerahkan satu unit penjaga pantai wanita.

Melansir Express.co.uk, Selasa (6/7/2021), Penjaga Pantai Filipina (PCG) baru-baru ini membentuk 'The Angels of the Sea', sebuah tim yang terdiri dari 81 operator radio wanita.

Baca Juga: Inilah Kisah Ani Pachen, ‘Joan of Arc Tibet’, Tak Ingin Dinikahkan, Larikan Diri Berjuang Lawan Komunis China yang Pongah Ingin ‘Caplok’ Tibet

Pihak berwenang percaya kapal-kapal dari China yang masuk tanpa izin di perairan Filipina kemungkinan besar akan mendengarkan suara-suara wanita yang mengekspresikan “otoritas istri atau ibu”.

Beijing menganggap sebagian besar wilayah maritim Filipina di Laut China Selatan sebagai miliknya.

Wakil Laksamana Leopoldo Laroya mengklaim unit baru akan dapat mengusir kapal yang masuk tanpa meningkatkan konflik.

Dia berkata: “Kami menyadari pentingnya unik yang berkembang untuk memiliki operator radio wanita di atas kapal PCG dan unit berbasis pantai, terutama dalam berkomunikasi dengan kapal asing, agar tidak meningkatkan ketegangan.

“Kami ingin Malaikat Laut kami menjadi suara kedamaian dan ketertiban berbasis aturan di laut, terutama di perbatasan maritim sensitif negara kami.”

Seorang petugas penjaga pantai yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The Philippine Star: “Mendengar suara wanita di ujung lain jalur komunikasi dapat membantu meredakan ketegangan dengan kapal asing.

“PCG percaya bahwa melatih personel penjaga pantai perempuan sebagai operator radio akan membantu menjaga perdamaian di perairan yang diperebutkan.”

Baca Juga: Hanya Gara-gara Prajurit ‘Kebelet Kencing’ di Tahun 1937, Terjadilah Perang antara China dan Jepang yang Kedua Kalinya, Begini Kisahnya!

Operator pantai Gretch Mary Acuario mengatakan kepada The Times bahwa dia menyiarkan peringatan kepada tujuh kapal China di dekat Sabina Shoal.

Dia berkata: “Kapal asing tak dikenal di Sabina Shoal, ini adalah penjaga pantai Filipina.

“Anda berada di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina. . . Anda diminta untuk memberikan hal-hal berikut: nama kapal, tujuan, pelabuhan panggilan terakhir dan selanjutnya.”

Menurut operator, kapal-kapal China kemudian segera pindah.

Laksamana Muda Ronnie Gil Gavan, yang merancang ide unit baru, menambahkan suara perempuan memiliki kualitas “keibuan” dan mengekspresikan “kewibawaan istri atau ibu yang meliputi budaya Asia”.

Artikel Terkait