Intisari-Online.com – Kalau Prancis mengenal Joan of Arc sebagai pahlawan wanita mereka, maka Tibet mengenal Ani Pachen, yang melarikan diri lalu berjuang melawan komunis China.
Beberapa orang memanggilnya sebagai ‘Prajurit Biarawati Tibet’, yang lain memanggilnya sebagai ‘Joan of Arc Tibet’.
Nama Ani Pachen tidak akan pernah pudar dari buku-buku sejarah.
Dia adalah seorang wanita pemberani yang menyerahkan sebagian hidupnya untuk tujuan Tibet.
Baca Juga: Kisah Joan of Arc, Pahlawan Wanita Prancis yang Jadi Seorang Martir
Lahir sekitar tahun 1933, di Gonjo, provinsi Kham, Tibet timur, Ani Pachen merupakan anak tunggal dari kepala suku Lemdha.
Pada awalnya, namanya adalah Pachen Dolma, sang putri ini tenggelam dalam spiritualitas, kemudian diinisiasi di ‘Dorje Phurba’ pada usia 17 tahun.
Dia kemudian menyelesaikan pelatihan agama awal pada usia 21 tahun.
Dia begitu tertarik pada spiritualitas, sehingga dia lebih suka melarikan diri ke Biara Buddha di Tromkog dengan menunggang kuda selama tiga hari, daripada membiarkan ayahnya menikahkan dia dengan seorang kepala suku dari klan lain.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR