Intisari-Online.com – Jangan salah, Papua juga punya batik, inilah batik unik dari negeri Burung Cenderawasih.
Papua tidak hanya dikenal dengan koteka, noken (kantong tradisional dari kulit kayu atau anggrek), atau patung kayu.
Tetapi, Papua juga dikenal dengan batik khasnya, atau biasa disebut dengan Batik Papua.
Sebagian besar motif Batik Papua menampilkan unsur alam dan budaya daerah Papua.
Perpaduan warna cerah yang dipadukan dengan motif etnik Papua sering kali asimetris menjadikan batik Papua terlihat eksotis.
Batik Papua memiliki ciri khas yang menarik dan unik.
Cirinya terletak pada citra seseorang atau binatang.
Sementara motif binatang yang sering digunakan adalah burung cenderawasih, cicak, dan buaya.
Inspirasi lainnya biasanya dari patung tradisional orang Papua, misalnya motif Kamoro yang merupakan simbol patung berdiri.
Ada juga motif Asmat yang merupakan simbol patung kayu suku Asmat (memiliki warna cokelat dengan campuran warna terakota), atau motif Sentansi dengan gambar karakter kayu melingkar dengan jenis warna hanya satu atau dua warna.
Ada juga motif yang diambil dari khasanah budaya Papua lainnya, seperti Tifa (alat musik seperti kendang).
Seperti dikutip dari Good News From Indonesia, biasanya motif alam dengan warna cerah yang relatif beragam semakin menambah kekhasan Batik Papua.
Awalnya, pembuatan batik banyak terinspirasi dari peninggalan purbakala yang tersebar di wilayah Papua.
Salah satunya dari lukisan dinding gua di Kabupaten Biak dan Jayapura.
Peninggalan sejarah lainnya seperti fosil, artefak dan benda purbakala juga mempengaruhi kreativitas seniman Papua dalam menciptakan motif batik.
Motif Batik Papua sering menggunakan simbol keramat dan ukiran khas Papua.
Juga mengandung unsur sejarah dan arkeologi di dalamnya, tak heran jika batik Papua banyak disukai oleh masyarakat lokal hingga internasional.
Penambahan corak khas Papua biasanya dilakukan untuk mengikuti perkembangan pasar, sekaligus memperkenalkan berbagai budaya yang ada di Papua.
Batik Papua tidak dibatasi oleh warna terang atau gelap.
Ada batik dengan warna gelap, tetapi banyak motif berwarna cerah seperti kuning, merah, dan hijau.
Batik Papua terbagi menjadi dua macam, yaitu Batik Prada dan batik biasa.
Batik Prada adalah kain batik yang pada setiap motifnya divariasikan dengan garis-garis emas.
Motif yang digunakan sangat beragam dan khas Papua.
Sedangkan batik biasa adalah batik yang tidak menggunakan garis-garis emas.
Biasanya, dari segi harga, Batik Prada lebih mahal dari batik biasa.
Selain menggunakan kain sutera, masyarakat Papua terkadang menggunakan kain shantung untuk membatik khas Papua.
Kain ini mirip dengan tisu, sutra, satin, dan katun.
Sedangkan bahan yang paling banyak digunakan untuk batik khas Papua adalah katun.
Keanekaragaman batik Indonesia menjadi lengkap dengan adanya Batik Papua.
Meski sejarah Papua tidak mengenal budaya dan teknologi batik sebagai masyarakat di Jawa, namun kini sentra batik di Papua mulai berkembang seiring dengan perkembangan Batik Papua.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari