Kemarahan Warganet Indonesia Lagi-lagi Dipancing Klaim Batik oleh Negara Lain, Yuk Ketahui Fakta-fakta Kain Khas Indonesia Ini!

Khaerunisa

Penulis

Baru-baru ini masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan klaim negara lain terhadap batik. Kali ini China yang mengklaimnya

Kemarahan Warganet Indonesia Lagi-lagi Dipancing Klaim Batik oleh Negara Lain, Yuk Ketahui Fakta-fakta Kain Khas Indonesia Ini!

Intisari-Online.com - Baru-baru ini masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan klaim negara lain terhadap batik.

Seperti diketahui, sebelumnya batik pernah diklaim sebagai budaya Malaysia, bahkan hingga membuat situasi kedua negara panas.

Kini bukan Malaysia yang mengklaim batik, melainkan China melalui sebuah video dari media pemerintah China yang kemudian viral.

Melansir Tribunnews, di video berdurasi 49 detik itu, akun Twitter @XHNews menuliskan "Batik adalah kerajinan tradisional China" di pembuka video.

Baca Juga: Sering Klaim Kebudayaan Indonesia, Kini Giliran Kebudayaan Malaysia yang Diklaim Negara Tetangganya, Bahkan Amarah Warga Malaysia Tak Digubris, Kena Karma?

Tak ayal, video Xinhua ini langsung memicu beragam reaksi dari para warganet.

Kolom balasan (reply) twit tersebut juga ramai dibanjiri beragam reaksi warganet.

Seorang warganet dengan akun @srinidhi24 dengan gamblang menjelaskan bahwa batik berasal dari Pulau Jawa di Indonesia lalu produknya menyebar seantero Asia sampai India dan China.

Ia juga mengimbau, "Jangan mengaku ini asli China. Ini dari zaman dahulu yang DITIRU China."

Baca Juga: Skandal Berat Kerajaan Inggris: Kedekatan Tidak Normal Pangeran Andrew dengan Miliarder Pelaku Pelecehan Seksual, Rupanya Masih Tidak Sebanding Dengan Skandal Masa Jabatan Edward VIII Ini

Akun Twitter lainnya @cupakbaras, menulis, "Karena mencuri dan menginvasi wilayah belum cukup, sekarang (mereka) mencuri kebudayaan Indonesia dan mengklaim milik China @wamnews_ind @KBRIWashDC @INAEmbAUS."

Bahkan, ada pula yang menuliskan sindirian untuk mengklaim Covid-19 saja daripada batik.

"Sebaiknya kamu mengklaim Covid saja. Tidak ada negara yang mengklaimnya sampai sekarang," tulis @Sean_Alma.

Bukan hanya sekali diklaim negara lain, inilah fakta-fakta batik, salah satunya sudah ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO.

Baca Juga: Sial Benar, Awalnya Cuman Iseng Lakukan Tes DNA, Hubungan Pasangan Kekasih Ini Hancur Setelah Temukan Rahasia Mengerikan Keluarga Sang Pria

1. Ditetapkan UNESCO sebagai 'Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan' dari Indonesia

Mengutip Kompas.com, pada 2009 silam batik ditetapkan oleh badan PBB UNESCO sebagai 'Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan'.

Dalam laman resmi UNESCO, batik Indonesia disebut merupakan teknik, simbol, dan budaya yang melekat pada kain katun atau sutra yang diwarnai dengan tangan.

Baca Juga: Tak Kuat Terima Kenyataan Suaminya Miliki Kelainan ini Setelah 6 Bulan Menikah, Dokter ini Marah Besar dan Nekat Bunuh Diri

2. Hari batik dirayakan tiap tanggal 2 Oktober

Pengakuan batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO tepatnya terjadi pada 2 Oktober 2009.

Sejak saat itu, setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional.

Saat itu, Presiden SBY meminta seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 mengenakan batik.

Kini, setiap tanggal 2 Oktober banyak orang akan memakai batik. Terlebih dengan adanya media sosial, kita bisa melihat masyarakat Indonesia memposting penampilan mereka menggunakan baju batik di Hari Batik Nasional.

Baca Juga: Kisah Awal: Militernya Greget dan Benar-benar 'Cabai Rawit,' Mulanya Disebut Eksperimen Berbahaya, Militer Israel Punya Empat Komandan Tank Perempuan

3. Batik berasal dari kata 'Amba' dan 'Titik'

Mengutip Indonesia baik melalui Kompas.com, Kementerian Informasi dan Teknologi (Kominfo) menjelaskan bahwa istilah batik berasal dari kosa kata bahasa Jawa yaitu 'amba' dan 'titik'.

Selain itu, batik juga disebut berasal dari kata 'ambatik', yang artinya sebuah kain dengan banyak titik. Akhiran 'tik' berati titik, tetes atau ujung yang dipakai untuk membuat sebuah titik.

Kata tersebut merupakan bahasa Jawa. Artinya, secara historis batik disebut berasal dari suku jawa.

Baca Juga: Amerika Serikat 'Memohon-mohon' Kepada Iran Agar Tak Lancarkan Serangan Balasan atas Pembunuhan Soleimani, Begini Respon Iran yang Sangat Tegas!

4. Keberadaannya sudah ada sejak kerajaan Majapahit abad ke-17

Keberadaan batik kemudian menjadi lumrah di masyarakat sejak kerajaan Majapahit di abad ke-17. Ketika itu, batik mulai dibuat pakaian.

Terbuat dari kain yang digambar menggunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Semakin terkenal, batik menyebar luas ke berbagai kerajaan lain di Indonesia.

Akhirnya para pembesar kerajaan Mataram, Majapahit, Demak, dan lain-lain menjadikan batik sebagai simbol budaya.

Baca Juga: Ada Korupsi Antara WHO dan Pemerintah China? Ahli Virus China Ini Gegerkan Dunia dan Diancam Menghilang jika Bongkar Fakta Pemerintah Tiongkok

5. Punya beragam corak dengan makna yang berbeda-beda

Mungkin kita menyebutnya rata sebagai 'batik'.

Tekniknya juga sama, antara menggunakan lilin panas yang dibentuk degan alat khusus, maupun menggunakan teknik celup.

Namun, nyatanya batik memiliki corak yang amat beragam dengan makna berbeda-beda.

Misalnya makna keberuntungan, kemakmuran, ketegasan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Xiaomi Mi 9T Pro, Hape BM Rp 4 Jutaan Dengan Snapdragon 855 dan Super AMOLED

Corak Batik

Melansir Kompas.com, Sepanjang sejarah Indonesia, perkembangan batik Indonesia dipengaruhi oleh para pedagang asing dan penjajah.

Batik Keraton dianggap sebagai dasar batik Jawa. Di mana kaya motif Hindu dan dipengaruhi oleh budaya Islam.

Batik Keraton mudah dikenali lewat kelompok Batik Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Batik Pura Mangkunegaran dan Batik Pura Pakualaman. E

Era batik modern Indonesia puncak kreativitasnya terjadi pada 1890 hingga 1910. Kebebasan dari pemerintah Kolonial Belanda memperkenalkan desain baru untuk batik Indonesia.

Baca Juga: Mengira Bintik Merah di Pelipis Kiri Anaknya hanya Gigitan Nyamuk, Hancurlah Hati Pasangan Ini Mengetahui Bayinya Ternyata Idap Penyakit Ini

Pada zaman tersebut telah muncul batik Belanda, batik China, atau batik Hokokai.

Pada awal 1950, Presiden Soekarno mendorong terciptanya gaya baru batik, yaitu Batik Indonesia.

Batik Indonesia adalah sebuah simbiosis antara berbagai gaya batik, terutama dari pemerintah Yogyakarta dan Surakarta dan pantai utara jawa yang masih digunakan soga cokelat sebagai warna dasar.

Batik Indonesia dikembangkan menggunakan warna-warna cerah.

Kemudian beberapa desain baru muncul, seperti cendramasih, sruni, sandang pangan, udang.

Untuk sistem pengolahannya masih tradisional. Tapi batik Indonesia juga disebut batik modern.

Baca Juga: Baru Kenal 24 Jam via DM di IG, Perempuan yang Saat Itu Berstatus Kekasih Orang, Langsung Bersedia Diajak Nikah, Mantan Pacarnya Ramai Didoakan Netizen

Batik saudagar

Batik saudagar muncul pada akhir abad ke-19 di Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Batik tersebut diproduksi olah saudagar batik.

Ciri batik saudagar mudah dikenali lewat ornamen klasik yang dimodifikasi sesuai selera.

Beberapa kreasi populer adalah gaya tambal sulam, Parang dengan penyisipan motif siput -seperti, Lereng diisi dengan spiral halus tambahan yang disebut ukel dan Semen yang menunjukkan kualitas tinggi pengerjaan.

Batik pesisir utara jawa

Desain khas dari Pesisir batik adalah dari kota-kota pesisir utara Jawa, termasuk Pekalongan dan Cirebon.

Desain tersebut menunjukkan pengaruh China melalui penggunaan warna-warna cerah, bunga dan motif awan.

Baca Juga: Bikin Malu, Hotel yang Awalnya Ditujukan untuk Tempat Karantina Ini Justru Jadi Klaster Covid-19 Setelah Banyak Staf Hotel Justru Bersetubuh dengan Tamu, Pemerintah Sampai Berang Tidak Kepalang

Artikel Terkait