Intisari-online.com -Sebuah kapal kargo Israel dikatakan telah diserang oleh "senjata tidak dikenal" dan terbakar di Samudra Hindia bagian utara.
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara negara itu dan Iran.
Stasiun TV Libanon Al-Mayadeen melaporkan serangan hari Selasa, mengutip "sumber terpercaya" bersama dengan gambar kapal yang rusak, api dan asap hitam membubung dari satu sisi kapal.
Pejabat Israel (yang tidak disebutkan namanya) juga mengkonfirmasi insiden tersebut ke Jerusalem Post.
Surat kabar itu mengatakan serangan itu bisa saja dilakukan oleh pemerintah Teheran sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas nuklir Iran bulan lalu.
Menurut RT, kapal kargo itu ditambatkan di pelabuhan Jeddah, di wilayah Laut Merah, dan sedang menuju ke Uni Emirat Arab ketika diserang.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dan tingkat kerusakan belum dapat dipastikan.
Media Israel mengidentifikasi kapal itu sebagai Tyndall, milik miliarder Israel Eyal Ofer.
Pada bulan Maret, kapal lain milik Israel, Lori, terkena rudal saat menuju ke Teluk Oman.
Kapal mengalami kerusakan ringan, dan seperti serangan ini, pejabat Israel mencurigai Iran sebagai pelakunya.
Serangan itu terjadi hanya sehari setelah Kepala Staf Israel, Aviv Kohavi, memperingatkan bahwa mereka yang menyerang negaranya akan menghadapi pembalasan yang sengit.
“Siapa pun yang mencoba untuk menyakiti negara Israel, baik dekat atau jauh, akan mendapat respons terbuka atau terselubung sebesar itu. Ini adalah bagaimana kami telah bertindak di masa lalu dan di masa depan," ujar Kohavi melansir 24h.com.vn.
Ketegangan di laut antara Israel dan Iran telah meningkat sejak 2019, dengan Tel Aviv diduga menyerang kapal pengangkut minyak atau senjata Teheran yang terkait dengan kelompok bersenjata politik Hizbullah.
Sementara itu melansir Yahoo News, pejabat pertahanan Israel sempat mengecek apakah pasukan Iran menjadi dalang di balik serangan kapal kargo di bawah kepemilikan Israel tersebut.
Tidak ada yang terluka dan kerusakan kapal yang kemungkinan diserang rudal itu hanya sedikit saja.
Kapal juga melanjutkan perjalanan setelah insiden itu.
Kapal bernama Tyndall itu dimiliki oleh Zodiac Maritime Ltd, perusahaan manajemen kapal internasional di London yang kemudian mengatakan tidak memiliki atau mengatur kapal Tyndall.
Pemilik dari perusahaan Zodiac Maritime Ltd adalah taipan Israel, Eyal Ofer.
Data pelacakan kapal dari Refinitiv Eikon tunjukkan kapal kargo Tyndall yang berlayar di bawah bendera Liberia, terakhir berlabuh di Jeddah dan berlayar ke Dubai.
Media Iran secara luas melaporkan serangan itu, mengutip Al Mayadeen yang merupakan portal berita pertama yang melaporkan serangan itu.
Sebelumnya, kapal angkatan laut terbesar Iran tenggelam awal Juni di Teluk Oman, dalam apa yang nampak sebagai insiden terakhir di perairan sensitif itu.
Iran dan Israel telah saling tuduh terkait serangan yang menyerang kapal masing-masing negara.
Kapal milik Israel juga sebelumnya diserang di Teluk Oman pada Februari dan April lalu.
Israel menyalahkan Iran atas dua serangan tersebut.
Sementara itu kapal kargo Iran rusak sedikit dalam serangan ranjau di Laut Merah April lalu.
Koran New York Times melaporkan Israel mengatakan kepada AS jika mereka pelaku ledakan itu.
Di bulan yang sama, Iran melaporkan serangan di situs pengkayaan uranium mereka, Natanz.
Israel kembali mereka salahkan.