Keberadaan Negaranya 'Diharamkan' Masyarakat Seantero Nusantara, Diam-diam Israel Jual 4 Alutsista Ini ke Indonesia, dari Pesawat Tempur Hingga Drone

Maymunah Nasution

Editor

Jet Tempur A-4 Skyhawk.
Jet Tempur A-4 Skyhawk.

Intisari-online.com -Bukan rahasia jika industri senjata Israel memang termasuk juara.

Tidak heran, hal ini awalnya karena Israel sendiri selalu hidup dalam ancaman.

Mereka tidak punya hubungan harmonis dengan tetangganya seperti Suriah, Yordania, Mesir, sampai Arab Saudi.

Serta, musuh utama Israel, Iran, yang mantan Presidennya, Mahmoud Ahmadinejad, sempat menyebut Israel sebaiknya hilang saja selamanya.

Baca Juga: Tak Hanya Amerika Serikat, Inilah 4 Negara Lain yang Tutup Mata dengan Penderitaan Palestina dan Jual Senjata Ke Israel Demi Cuan Semata

Mau tidak mau mereka membangun sistem senjata yang canggih dan kuat.

Lambat laun, senjata mereka kian terkenal karena sangat kuat bahkan disebut salah satu yang terbaik.

Kini, banyak negara melirik Israel yang punya sistem senjata hebat.

Senjata mereka laris manis di luar negeri, seperti dilaporkan Asosiasi Industri Persenjataan Israel (IWI), senjata Israel diborong India senilai 118 juta Dolar AS Maret lalu.

Baca Juga: Bakal Digunakan Bersama Iron Dome, Inilah Senjata Baru Israel Laser Udara Canggih yang Mampu Tembak Jatuh Drone Bersenjata

Uang itu mendapatkan 16.479 unit senjata jenis NEGEV NG7 kaliber 7.62 mm.

Tidak mengejutkan jika India terang-terangan membeli senjata dari negara Israel, karena India adalah salah satu negara pendukung Israel.

Ya, aksi genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza atau Tepi Barat didukung penuh oleh India, yang memiliki kebencian yang sama terhadap Umat Muslim.

Sementara itu, yang tidak diketahui banyak orang adalah Indonesia sendiri ternyata juga sudah sering memesan senjata dari Israel.

Baca Juga: Saat Israel Dikecam Dunia, Ada Negara Asia yang Justru Beli Senjata Israel Senilai Rp2,8 Triliun, Seolah Tak Peduli dengan Nasib Palestina

Bahkan, hal ini tidak dilakukan satu atau dua kali, tetapi berkali-kali saja.

Tentunya hal ini sangat kontras dengan sikap Indonesia yang terang-terangan menyatakan kebencian terhadap Israel atas aksi mereka di Palestina.

Tahun 2020 lalu nilai impor senjata dan amunisi HS 891 Indonesia dan Israel mencapai 1,33 juta Dolar AS berdasarkan data BPS.

Lantas, apa saja senjata dari negara yang berulang kali diharamkan Indonesia itu?

Baca Juga: Sudah Gencatan Senjata, Israel Tangkap Pemimpin Hamas di Tepi Barat dengan Tuduhan Ini

Galil Galatz

Senapan Galil Galatz Israel
Senapan Galil Galatz Israel

Galil Galatz adalah senapan andalan sniper Kompi Intai Tempur (Kitaipur) Kostrad TNI AD buatan Israeli Military Industries (IMI).

Pembelian senapan ini sempat ramai karena Indonesia membelinya dari Israel.

Baca Juga: Militer Israel yang 'Lahir' dari Perang Enam Hari Menghasilkan Senjata 'Galil' Pembunuh yang Didasarkan pada AK-47 Soviet, Seberapa Sempurna dan Mematikannya Itu?

Senapan yang sering disebut dengan sebutan Galatz selain dipakai oleh Kostrad, juga dipakai oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (AL) dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat (AD).

Senapan lahir pada tahun 1983, dikembangkan dari senapan serbu Galili mengadopsi peluru berkaliber 7.62 x 51 mm NATO.

IWI Tavor

Senapan Tavor Israel
Senapan Tavor Israel

Baca Juga: Tavor, Senapan Serbu Israel yang Dipakai Pasukan Khusus 30 Negara, Seberapa Hebat?

Senjata kedua adalah Tavor yang diproduksi oleh Israel Weapon Industries (IWI).

Tavor lahir pada tahun 2001 dan dipilih oleh Pasukan Pertahanan Israel tahun 2009 menggantikan M-16 dan M-4 buatan AS sebagai senapan lini pertama.

Tavor bisa menembakkan peluru NATO 5,56x45 milimeter, tapi juga bisa dipakai untuk amunisi 9 milimeter.

Tavor dilengkapi dengan magasin yang ada di bagian popor, bentuknya juga terkesan lebih futuristik dibanding senjata serupa yaitu AUG Steyr, SAR21 dan FAMAS.

Baca Juga: Bukan Palestina Maupun Israel, Gencatan Senjata Gaza Justru Jadi Cuan Negara yang Sampai Buat AS Bertekuk Lutut Ini

Prinsip kerja Tavor serupa dengan senapan serbu (assault rifle) bullpup TNI lain seperti Steyr, SAR21 dan FAMAS.

Kesamaannya adalah mengusung gas operated dalam mekanisme rotating bolt.

Senjata ini dipakai oleh Brimob Polri, meskipun dalam laman Wikipedia Tavor tidak disebut Indonesia sebagai salah satu negara penggunanya.

Aerostar TUAV

Baca Juga: Sedang Ditugaskan di Papua, Oknum Brimob Ini Malah Kabur dan Ditemukan di Bandara, Akan Kabur ke Tempat Ini

Senjata berikutnya adalah drone intai yang menjadi unggulan Skuadron Udara 51 TNI AU, yaitu Aerostar TUAV.

Kedatangan drone ini ke Indonesia mulai ramai dibicarakan sejak tahun 2012, disebut-sebut dulunya Indonesia akan mengakuisisi 4 unit Heron dengan kemampuan MALE (medium altitude long endurance).

Namun Heron belum tampak di Indonesia sampai sekarang.

Nama TUAV atau Tactical Unmanned Aerial Vehicle didapat atas dasar identitas tactical dalam perannya sebagai eksekutor dari peran intelijen, pengintaian udara dan akuisisi target.

Baca Juga: Amerika Dituntut Tanggung Jawab, Puluhan Tahun Banyak Nyawa Warga Sipil Melayang Akibat Serangan Drone dan Kekuatan Mematikan AS di Wilayah Ini dengan Dalih Mengakhiri Perang

Drone ini bisa mengintai dan melakukan tugas intelijen secara real time pada cakupan wilayah yang luas dalam waktu lama.

A-4 Skyhawk

Nama senjata lain begitu melekat dengan mantan Presiden Soeharto dan Benny Moerdani.

Benny Moerdani mencetuskan membeli pesawat bekas A-4 Skyhawk dari Israel kala itu.

Baca Juga: Tersimpan Rapat Selama Dua Dekade, Inilah Kisah saat Pesawat Indonesia dan Australia Nyaris Menjadi Puing-puing di Langit Timor Leste

Karena tidak pernah ada hubungan diplomatik antara Israel dan Indonesia, maka disusunlah operasi intelijen Alpha guna membawa 32 pesawat Skyhawk ke Indonesia.

Pembelian ini memberangkatkan 70 pilot sejak pertengahan 1979 dan 32 pesawat itu akhirnya berhasil dipamerkan di HUT ABRi 5 Oktober 1980.

Operasi Alpha menggunakan beberapa kali aksi transit, pertama para pilot terbang ke Frankfurt, Jerman, kemudian beberapa kali ganti pesawat sampai akhirnya tiba di Ben Gurion, Tel Aviv, Israel.

Sedangkan untuk jaur pulang mereka lewat Washington kemudian ke Arizona guna masuk ke pangkalan militer marinir AS US Marine Corps.

Baca Juga: Indonesia Ketahuan Borong Senjata Israel di Tahun 2019 Kemarin Walau Tak Punya Hubungan Diplomatik, Rupanya Transaksi Serupa Pernah Dilakukan di Era Orba Lewat Tangan Kanan Soeharto Ini

Setelah masuk ke Indonesia, A-4 Skyhawk disebarkan ke beberapa wilayah, dan menjadi skuadron pertama pesawat tempur yang ada di luar Jawa.

Pesawat itu juga menjadi andalan TNI AU pada masanya.

Artikel Terkait