Pada Sabtu (19/6/2021), Ebrahim Raisi dinyatakan sebagai presiden terpilih Iran setelah penghitungan suara.
Menteri Dalam Negeri Iran Aboldreza Rahmani Fazli menuturkan, Raisi meraup 61,95 persen suara.
Raisi sempat ditunjuk sebagai Ketua Mahkamah Agung Iran pada 2019 oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenai.
Terkait program nuklir Iran, Israel sendiri telah lama menjadi pengecamnya.
Meski itu diklaim Teheran sebagai program nuklir damai, Israel tak percaya dan terus menyerukan untuk menghentikan mereka.
Pada Maret lalu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, "Jika dunia bisa menghentikan mereka, maka itu bagus, tetapi jika dunia tidak mampu melakukannya, kami sendiri yang harus melakukannya."
Sementara pada 11 April, Iran melaporkan kerusakan kritis pada sentrifugal fasilitas nuklir Natanz.
Serangan di Natanz awalnya digambarkan hanya sebagai pemadaman listrik, tetapi kemudian para pejabat Iran mulai menyebutnya sebagai serangan.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR