Pemerintahan baru Israel kini dikabarkan sedang mencari cara untuk memulai kembali rencana menyerang situs nuklir Iran hanya kurang dari dua minggu Naftali Bennet dilantik.
Melansir express.co.uk (21/6/2021), Bennett menggunakan rapat kabinet pertamanya di Yerusalem untuk mencap Presiden baru Iran sebagai "pembunuh massal".
Perdana Menteri Israel mengatakan pemilihan Raisi adalah "kesempatan terakhir bagi kekuatan dunia untuk bangun sebelum kembali ke perjanjian nuklir dan untuk memahami dengan siapa mereka berurusan".
Naftali Bennet pun mengecam Iran atas program nuklirnya.
“Orang-orang ini adalah pembunuh, pembunuh massal.
"Rezim algojo brutal tidak boleh diizinkan memiliki senjata pemusnah massal yang memungkinkannya untuk tidak membunuh ribuan, tetapi jutaan," katanya.
Sementara juru bicara kementerian luar negeri Israel, Lior Haiat, menggambarkan Raisi sebagai "seorang ekstremis yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Iran".
Sebuah sumber Pemerintah Israel juga mengatakan kepada penyiar Channel 12: “Tidak akan ada pilihan [sekarang] selain kembali dan mempersiapkan rencana serangan untuk program nuklir Iran. Ini akan membutuhkan anggaran dan realokasi sumber daya.”
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR