Intisari-Online.com - Penyakit refluks gastroesofagus atau GERD jangan sampai diabaikan karena bisa menyebabkan komplikasi.
Untuk itu, bagi Anda yang menderita penyakit ini, sebaiknya segera mengatasinya.
Beberapa komplikasi serius penyakit ini yang bisa terjadi akibat tidak ditangani segera misalnya peradangan kerongkongan, ulkus espfagus atau terbentuknya luka bernanah di kerongkongan, hingga kanker kerongkongan.
Bahkan, tanpa komplikasi pun penyakit ini sudah bisa menyiksa penderitanya dengan berbagai gejala yang ada.
Beberapa gejala penyakit ini yaitu seperti rasa terbakar di dada atau heartburn, batuk kronis, mual, muntah, sulit menelan, dan lainnya.
Penyakit refluks gastroesofagus merupakan suatu kelainan pada sfingter (katup) esofagus yang lemah dan mengakibatkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Paparan cairan asam dari lambung yang naik dari perut ke kerongkongan dapat mengiritasi lapisan kerongkongan itulah yang bisa memicu peradangan.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ini?
Beberapa upaya bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit refluks gastroesofagus.
Mengunjungi dokter untuk mendapatkan obat GERD tentu merupakan salah satunya.
Operasi fundoplikasi juga bisa menjadi cara lain mengatasi penyakit ini.
Operasi fundoplikasi dilakukan dengan menjahit fundus.
Fundus merupakan bagian ujung atas lambung yang melingkari esofagus.
Operasi ini bertujuan untuk mempersempit dan menambah tekanan pada esofagus bawah untuk mengurangi refluks.
Operasi bisa dilakukan dengan laparoscopi (minimal invasi) ataupun operasi terbuka.
Selain cara-cara tersebut, perubahan gaya hidup lebih sehat juga perlu dilakukan oleh para penderita penyakit ini.
Perubahan gaya hidup sehat bagi penderita GERD, yaitu seperti membiasakan diri tetap dalam posisi berdiri atau tegak 3-4 jam setelah makan, tidak merokok dan menghindari lingkungan perokok, tidur dengan bantal atau kepala sedikit lebih tinggi.
Soal makanan juga perlu diperhatikan oleh penderita penyakit refluks gastroesofagus.
Ada beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari karena dapat memicu asam lambung naik, seperti makanan pedas, berlemak, susu, hingga alkohol.
Lalu, apa saja makanan dan minuman yang disarankan?
Berikut ini beberapa makanan yang ramah penderita penyakit refluk gastroesofagus:
Sayur-sayuran
Sayur-sayuran secara alami rendah lemak dan gula, sehingga dapat membantu mengurangi asam lambung.
Pilihan sayuran yang bagus antara lain kacang hijau, brokoli, asparagus, kembang kol, sayuran hijau, kentang, dan mentimun.
Oatmeal
Oatmeal adalah pilihan sarapan yang tepat karena mengandung biji-bijian utuh dan sumber serat yang sangat baik.
Diet tinggi serat telah dikaitkan dengan risiko penurunan asam lambung yang lebih rendah.
Selain oatmeal, kita juga bisa mengonsumsi serat lainnya dengan roti gandum atau nasi gandum.
Seafood dan daging tanpa lemak
Dalam proses mengurangi gejala Gerd, kita bisa mengonsumsi daging tanpa lemak seperti ayam, kalkun, ikan, dan makanan laut rendah lemak.
Cobalah untuk memasaknya dengan memanggang atau merebus, serta hindari menggorengnya.
Putih telur
Putih telur adalah pilihan yang bagus.
Hindari kuning telur yang tinggi lemak dan dapat memicu gejala refluks.
Lemak sehat
Sumber lemak sehat antara lain alpukat, kenari, biji rami, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari.
Kurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans.
Kemudian gantikan dengan lemak tak jenuh yang lebih sehat ini.
Buah non-citrus
Untuk menghindari gejala Gerd, kita sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang asam atau pedas.
Begitu juga dengan buah-buahan. Pilih buah non-citrus yang tidak asam seperti melon, pisang, apel, dan pir.
Jahe
Jahe memiliki sifat anti-inflamasi alami dan merupakan pengobatan alami untuk heartburn, serta masalah pencernaan.
Kita dapat menambahkan parutan atau irisan jahe ke dalam resep makanan, smoothies, dan minuman teh jahe untuk meredakan gejala.
(*)