Setelah Sebelumnya Kudus, Kulon Progo Jadi Tempat Lonjakan Ratusan Kasus Positif Covid-19, Abainya Warga Ngeyel Adakan Acara Ini Sebabnya

Maymunah Nasution

Editor

Sebanyak 132 orang mengikuti tes Rapid Antigen ini di Pedukuhan Kadigunung, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Sebanyak 132 orang mengikuti tes Rapid Antigen ini di Pedukuhan Kadigunung, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta

Intisari-online.com -Indonesia tengah berada di posisi yang mengkhawatirkan akibat lonjakan kasus Covid-19 yang tidak terkendali.

Setelah sehabis lebaran itu ledakan kasus tercatat di Kudus, kali ini di Kabupaten Kulon Progo mulai tunjukkan hal yang mengerikan.

Kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta itu melaporkan penambahan 201 kasus baru Sabtu 19/6/2021 lalu.

Terbanyak di kecamatan lendah lalu kecamatan Kalibawang.

Baca Juga: Indonesia Jadi Sorotan, Ternyata Vaksin Covid-19 Tak Bisa Sepenuhnya Berikan Perlindungan, Para Ahli Ungkap Alasan Mengapa Masih Bisa Ternfeksi Meski Sudah Divaksinasi

“Terdapat penambahan yang menjadi rekor kasus di Kulon Progo. Bertambah 201 kasus hingga menjadi total 6.990 kasus (19/6/2021). Menyebar di seluruh Kapanewon, terbanyak pada Kapanewon Lendah, diikuti Kalibawang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati melalui pesan videonya, Minggu (20/6/2021).

Penambahan kasus menyerang masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Yaitu warga yang enteng menjenguk orang sakit di Kelurahan Jatirejo.

Kegiatan itu saja membuat 40 kasus positif baru.

Baca Juga: Terjadi Efek Samping setelah Divaksin atau Tidak Mengalaminya, Mana Respon Tubuh yang Lebih Baik? Ini Penjelasannya

Epidemiolog lantas menyelidiki di Bumirejo, Lendah, penyebaran terjadi dari orang terinfeksi Covid-19 yang aktif bekerja dan menularkan pada warga dan pekerja kantor di balai desa.

“Penularan lainnya (di Lendah) berasal dari luar dan terjadi dalam keluarga besar,” kata Baning.

Sedangkan kasus di kecamatan Kalibawang menunjukkan ketidakpatuhan warga terhadap prokes sehingga terjadi kerumunan.

Ada 50 kasus penyebaran Covid-19 di Kalibawang.

Baca Juga: Tak Heran Virus Corona Varian Delta Membuat WHO dan Amerika Ketar-Ketir, Ternyata Munculnya Varian Baru Covid-19 Ini Bisa Sebabkan Skenario yang Jauh Lebih Buruk Ini

Sebagian besar disumbang hajatan pernikahan.

Cara resepsi tersebut rupanya menyajikan hidangan makan di tempat.

Baning menyebutkan warga seharusnya mengikuti saran Satgas Covid-19 setempat untuk pelaksanaan hajatan pernikahan dan lain sebagainya.

Protokol untuk resepsi adalah makanan dibungkus dan dibawa pulang.

Baca Juga: Indonesia Tarik Utang Lagi dari Bank Dunia Senilai Rp13 Triliun Untuk Layanan Kesehatan, Rupanya Beginilah Kondisi Ekonomi Indonesia Saat Ini

Selain itu tidak ada kegiatan bersalaman, foto pun dengan menjaga jarak dan bermasker.

Tidak diperkenankan pula melepas masker.

“Dengan demikian, bila ada yang positif, atau tanpa gejala, maka tidak akan menularkan atau dibawa pulang sehingga menularkan pada anggota keluarga yang lain,” kata Baning dikutip dariKompas.com.

Kasus Covid-19 di Kulon Progo juga terus meningkat sampai saat ini mendekati 7000 kasus.

Baca Juga: Bukannya Mereda, Covid-19 Makin Merajalela di Indonesia, Rupanya Indonesia Kini Jadi Sorotan Dunia Karena Situasinya, Media Vietnam Sampai Memberitakannya Begini

Kasus aktif sendiri melebihi 900 kasus.

Pasien tersebar di 240 rukun tetangga (RT) dari ribuan RT yang ada di Kulon Progo.

Kasus kematian mencapai 133 kasus, atau 1,9%.

Kematian didominasi oleh pasien usia lanjut.

Baca Juga: Lewat 81 Email yang Diabaikan dari Farmasi Ini, Pemerintah Negara Ini Ketahuan Tunda Vaksinasi Negaranya Padahal Angka Kematian Capai 500 Ribu Korban Jiwa

Artikel Terkait