“Saya tidak melihat bahwa kita akan menjadi penerima manfaat," katanya.
Orang Palestina di Israel lainnya skeptis dengan apa yang sebenarnya bisa dia berikan, terlebih mengingat siapa sosok yang menjadi Perdana Menteri Israel baru.
“Mansour Abbas tidak akan melakukan apa pun untuk siapa pun. Karena itu tidak akan masuk agenda,” kata Buttu.
“Itu Naftali Bennett yang menjadi perdana menteri. Dia bukan pecinta Arab. Dia ingin menunjukkan kredensial sayap kanannya," katanya.
Sementara Abbas mengatakan dia menolak jenis politik atrisi yang telah menyebabkan saat-saat seperti ini, saat yang penuh gejolak.
“Saya telah dipanggil setiap nama yang bisa dibayangkan. Pengkhianat, budak, penurut,” katanya.
“Sangat mudah untuk berdiri di depan yang lain dan mengadakan pertempuran yang panjang. Itu bukan saya.
"Saya tidak memiliki tujuan untuk mengalahkan Anda, misalnya, tetapi lebih untuk membawa posisi Anda lebih dekat ke posisi saya," ungkapnya.
Baca Juga: Yuk Makan Buah Peach Alias Buah Persik! Ini Manfaat yang Akan Diperoleh Tubuh Anda
Abbas sendiri lahir dan dibesarkan dalam keluarga Muslim tradisional dengan 10 saudara kandung di Maghar, Israel utara.
Ada sebuah pelajaran yang dia ambil sebagai murid Syekh Abdullah Nimr Darwish, seorang Arab Israel, di Universiras Ibrani di Yerusalem.
Itu bahwa jalan untuk memperbaiki nasib orang Palestina di Israel, dan mengejar perdamaian Israel-Palestina, adalah melalui partisipasi politik.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR