Setelah pasukan terbentuk, pada 1742, ia mencoba melakukan penyerangan ke Keraton Kartosuro hingga membuat tembok benteng keraton jebol.
Itu menjadi permulaan dari pemberontakan belasan tahun yang dilancarkannya.
Aksi pemberontakan Raden Mas Said pun membuat VOC khawatir yang saat itu memiliki pengaruh di Mataram.
Kemudian, Pakubuwono II mengadakan sayembara untuk meredam aksi pemberontakan Raden Mas Said yang disanggupi Pangeran Mangkubumi.
Keberhasilan Pangeran Mangkubumi meredam aksi pemberontakan Raden Mas Said pula yang menjadi pemicu pemberontakan oleh Pangeran Mangkubumi sendiri.
Hal itu karena Pangeran Mangkubumi merasa dikhianati setelah janji hadiah 3.000 hektar tanah untuk siapa saja yang berhasil meredam pemberontakan tidak ditepati.
Namun, setelah pemberontakan Pangeran Mangkubumi berhasil dihentikan dengan Perjanjian Giyanti, perlawanan semakin berat bagi Raden Mas Said.
Raden Mas Said harus melawan tiga kekuatan sekaligus, yaitu pasukan Pakubwono III yang telah menggantikan Pakubuwono II, pasukan Pangeran Mangkubumi yang telah diangkat sebagai Hamengkubuwono I, serta pasukan VOC.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR