Kembali di Prancis, Napoleon mulai membangun kembali rezimnya, termasuk basis dukungan, untuk itu ia mengajak orang-orang Yahudi.
Napoleon menggunakan ingatan orang-orang hebat untuk membangun pujian melalui asosiasi.
Dia membandingkan dirinya dengan Herodes Agung, seorang raja Yahudi dari keluarga non-Yahudi yang berusaha menoleransi kehidupan dari agama lain.
Herodes dikenang di antara orang-orang Yahudi karena prestasi proyek bangunannya yang mengesankan, sementara orang-orang Kristen mengenangnya sebagai orang yang memerintahkan pembantaian orang-orang tak berdosa.
Napoleon memberi orang-orang Yahudi hak dan kekuatan yang setara dengan orang lain di Kekaisaran.
Pada tahun 1805, ia memberikan pengakuan hukum kepada komunitas Yahudi. Untuk sebuah kelompok yang dulunya dipilih dan dianiaya, itu adalah momen yang kuat.
4. Kode rekonsiliasi
Salah satu tantangan terbesar dalam semua ini adalah merekonsiliasi kode hukum Yahudi dan Napoleon.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR