Reaksi 'Enteng' Pemerintah Israel Tanggapi Rekaman Suara Berisi Rengekan Sosok yang Disebut Tentaranya Minta Dibebaskan dari Militer Hamas, Israel Punya Keyakinan Sendiri

Khaerunisa

Editor

(Ilustrasi) Tentara Israel.
(Ilustrasi) Tentara Israel.

Intisari-Online.com - Dalam sebuah klip audio yang diputar pada hari Minggu dalam episode untuk seri investigasi "Tip of the Iceberg" dari kanalAl Jazeera Arabic, datang 'rengekan' minta tolong dari sosok yang diklaim sebagai Tentara Israel.

Al Jazeera Arabic juga menayangkan rekaman dari tentara Israel Gilad Shalit dari masanya di penangkaran Hamas, sebuah rekaman yang sebelumnya dirahasiakan.

Pemerintah Israel pun telah menanggapi dengan 'enteng' terkait diungkapnya rekaman sosok yang disebut sebagai tentaranya.

Melansir Aljazeera.com(7/6/2021), Koordinator pemerintah Israel untuk tahanan dan orang hilang, Yaron Blum, menolak rilis rekaman itu.

Baca Juga: Mengapa Semua Negara Ingin Membeli Alutsista Militer dari Israel? Terungkap Persekongkolan yang Lebih Luas Antara Israel dan Berbagai Pihak

Ia menggambarkannya sebagai "manipulasi murahan oleh Hamas".

Beberapa komentator Israel mengatakan, pria yang didengar dalam rekaman itu adalah Mengistu, seorang tahanan Israel asal Ethiopia.

Saluran berita Israel 12 juga melaporkan bahwa pejabat pertahanan Israel berusaha memastikan apakah itu sebenarnya Mengistu atau bukan.

Selain itu, media Israel juga melaporkan bahwa ibu Mengistu percaya bahwa suara yang terdengar dalam rekaman audio itu bukan suara putranya.

Baca Juga: Isi Perjanjian Roem Royen Sepakati Diselenggarakannya KMB untuk Selesaikan Konflik Indonesia-Belanda

"Saya dapat mengatakan dengan tegas bahwa itu bukan anak saya, itu bukan suaranya," kata Agarnesh Mengistu kepada penyiar publik Kan Israel.

“Saya sedang menunggu putra saya, dan saya berharap dapat bertemu dengannya segera setelah saya dijanjikan," ungkapnya.

Sementara Hamas mengatakan pihaknya menahan dua tentara Israel, yaitu Hadar Goldin dan Oron Shaul, yang ditangkap selama perang 2014.

Mereka juga mengaku menahan dua mantan tentara, yaitu Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu, yang memasuki Gaza dalam kondisi yang tidak jelas, menurut laporan.

Baca Juga: Nicolau Lobato, Pahlawan Timor Leste yang Tewas di Tangan Pasukan Indonesia, Keberadaan Jenazahnya Terus Jadi Misteri

Sejak penangkapan mereka, Hamas belum mengungkapkan nasib keempatnya.

Tetapi, Israel mengklaim dua tentaranya tewas selama perang dan Hamas hanya menyimpan jenazah mereka.

Seperti yang diungkapkan Blum, bahwa Israel sepenuhnya menyadari kondisi tentaranya dan membantah klaim Hamas bahwa kedua tentara itu masih hidup.

Suara yang ditayangkan Al Jazeera Arabic memperdengarkan suara yang merengek meminta bantuan.

Baca Juga: Salah Satunya Punya Ladang Opium Terbesar di Dunia, Inilah Daftar Kelompok Separatis Bersenjata di Asia Tenggara, Selain Operasi Papua Merdeka

“Bertanya-tanya apakah dan berharap bahwa Israel masih ada. Dan jika demikian, saya bertanya-tanya apakah para pemimpin negara memikirkan tentaranya yang ditangkap dan prihatin dengan pembebasan mereka," kata suara itu.

"Saya mati setiap hari lagi,"

Ia juga mengatakan berharap untuk segera bersama keluarganya.

"Tolong bantu," pintanya.

Baca Juga: Salah Satunya Punya Ladang Opium Terbesar di Dunia, Inilah Daftar Kelompok Separatis Bersenjata di Asia Tenggara, Selain Operasi Papua Merdeka

Dilaporkan Aljazeera.com, itu adalah pertama kalinya Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengungkapkan rekaman seperti itu.

Bahkan, bukan hanya rekaman suara itu saja. Tip of the Iceberg juga menayangkan rekaman mantan tentara Israel Gilad Shalit dari masanya di penangkaran Hamas.

Gilad Shalit ditahan oleh Hamas antara 2006 dan 2011 setelah diculik dalam operasi perbatasan.

Rekaman video menunjukkan Shalit melakukan aktivitas sehari-hari termasuk berolahraga, bercukur, mengikat tali sepatu dan bermain bola.

Baca Juga: Soeharto Pimpin Komando Mandala untuk Membebaskan Irian Barat dari Belanda pada 1962, Ternyata Mereka Tak Kunjung Merdeka...

Laporan tersebut menampilkan anggota Brigade al-Qassam yang diduga terlibat dalam penangkapan Shalit pada 5 Juni 2006, dan dokumen eksklusif dari risalah negosiasi proses pertukaran tahanan lima tahun kemudian.

Shalit sendiri dibebaskan pada 2011 dengan imbalan pembebasan 1.027 warga Palestina.

Anggota Hamas menyerahkannya kepada mediator Mesir sebelum dia dibawa dengan helikopter ke pangkalan udara Tel Nof di Israel tengah.

Saat itu, dibebaskannya Shalit disambut oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan dipertemukan kembali dengan keluarganya.

Baca Juga: Seorang Pria Ditembak MatiHanya Karena Nonton Drama Korea, Kim Jong-UnKobarkan Perang Terhadap Bahasa Gaul, Jeans, dan Film Asing, Alasannya Sungguh Tak Masuk Akal

(*)

Artikel Terkait