Sebelum dan setelah Netanyahu kembali menjabat pada tahun 2009, rupanya serangan Palestina dan aksi militer Israel membawa ‘negeri Zionis’ itu dalam konfrontasi di dalam dan sekitar Jalur Gaza.
Netanyahu pada akhir 2012, memerintahkan serangan besar-besaran setelah eskalasi tembakan roket ke Israel.
Juli 2014, kekerasan lintas batas berkobar lagi setelah gelombang serangan roket, dan ditanggapi dengan kampanye militer lainnya.
Perang 50 hari itu menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina, kebanyakan dari mereka warga sipil, menurut pejabat PBB dan Palestina.
Sementara, di pihak Israel, 67 tentara dan enam warga sipil tewas.
Meskipun selama konflik Israel mendapat dukungan dari Amerika Serikat, sekutu terdekatnya, hubungan antara Netanyahu di masa Presiden Barack Obama terbilang sulit.
Hubungan keduanya menjadi sangat buruk ketika Netanyahu berpidato di depan Kongres AS pada Maret 2015.
Dia memperingatkan atas "kesepakatan buruk" yang timbul dari negosiasi AS dengan Iran atas program nuklirnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR