Intisari-Online.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membela negaranya yang sedang menyerang di Jalur Gaza.
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Senin (17/5/2021), Netanyahu mengatakan sebuah negara memiliki hak untuk membela diri.
Dan dia berpendapat bahwa negara sekelas Amerika Serikat (AS) pun akan melakukan hal yang sama.
Baca Juga: Ada Pertumpahan Darah,Begini Detik-detik Menjelang Hari Kemerdekaan Timor Leste
Dalam wawancara menantang di CBS 'Face the Nation, Netanyahu membantah motivasi politik atas serangan yang telah menewaskan 174 warga Palestina, termasuk 47 anak-anak.
Sebab Israel juga mencatatkan korban tewas.
Sekitar10 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dengan rentetan roket yang ditembakkan dari Gaza.
"Saya pikir setiap negara harus mempertahankan diri, dan kami akan melakukan apa pun untuk memulihkan ketertiban dan keamanan rakyat kami," katanya.
Netanyahu berargumen bahwa dia memerangi Hamas, sebuah organisasi teroris yang bersembunyi di balik warga sipil.
Baca Juga: Hamas Belum Juga Binasa, Benjamin Netanyahu: Israel Akan Terus Menyerang Jalur Gaza
Dan itu merupakan serangan besar-besaran pertama Israel dengan Palestinasejak perang 2014.
"Terus terang, jika Hamas berpikir bahwa mereka bisa menembak roket kami, kemudian duduk dan menikmati keadaan, maka itu salah," jelasNetanyahu.
"Kami menargetkan organisasi teroris yang menargetkan warga sipil kami dan bersembunyi di balik warga sipil mereka."
"Jangan salahkan kami. Sebab mereka menggunakanperisai manusia."
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyerang teroris itu sendiri."
"Jadi, kami tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja," katanya.
Dan, ketika terus didesak tentang masalah ini, Netanyahu membalas kembali ke pewawancara John Dickinson.
"Apa yang akan Anda lakukan jika itu terjadi di Washington dan New York? Anda tahu betul apa yang akan Anda lakukan,"tanya Netanyahu.
Diketahui,konflik antara Israel dan Palestina memasuki hari ketujuh.
Hal ini langsung menarik perhatian komunitas internasional, termasuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Bahkan Presiden AS Joe Biden telah berbicara pada hari Sabtu dengan Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam upaya untuk memulihkan ketenangan.
Tapi Netanyahu tetap membela negaranya.
"Saya akan melakukan apa yang harus saya lakukan untuk melindungi kehidupan warga Israel dan memulihkan perdamaian dan berdamai dengan negara kita."
"Saya senang bahwa kami memiliki pemulihan ketenangan yang cukup di Israel."
"Itulah tujuan saya untuk memulihkan kedamaian dan ketenangan dan untuk menjamin ketenangan," katanya.
Padahal korban serangan Israel dan Palestina tidak hanya Hamas.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan serangan mematikan ke beberapa tempat.
Salah satunya gedung yang berisi kantor militer Hamas dan telah memberikan peringatan kepada warga sipil untuk keluar dari gedung sebelum serangan.
Jadi, sekali lagi,Netanyahu mengatakan itu adalah target yang sangat sah.
Jet tempur Israel juga menghantam beberapa lokasi di Jalur Gaza yang berpenduduk padat.
Di mana satu serangan di gedung tiga lantai di kamp pengungsi Shati menewaskan 10 anggota keluarga besar, masing-masing dua ibu dan empat anak mereka.
Tapi tentara Israel mengklaim gedung itu juga digunakan oleh pejabat senior Hamas.