Penulis
Intisari-Online.com - Israel terus mendapat kecaman dari seluruh dunia.
Hal ini terkait konflik di Jalur Gaza.
Di mana Israel membombardir Jalur Gaza dengan bom hingga serangan udara.
Hal ini mengakibatkan ratusan warga Palestina meninggal dunia.
Dilansir dari kontan.co.id yang mengutipThe Guardian padaMinggu (16/5/2021), setidaknya ada 3 warga Palestina yang tewas dalam serangan udarapada Minggu pagi.
Sementara puluhan lainnya terluka karena robohnya bangunan dan pemboman.
Bahkan karena serangan udara itu, telah tercipta kawah besar di tengah jalan yangmemblokir salah satu jalan utama menuju Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah tersebut.
Korban paling banyak berjatuhan pada konflik Senin lalu. Sebab,setidaknya ada 41 anak yang telah tewas di Gaza.
Saat itu, mereka tengah berkumpul bersama keluarga untukmerayakan Idul Fitri.
Siapa yang menyangka itu adalah pertemuan terakhir para anak-anak itu.
Lalu bagaimana kondisi di Jalur Gaza kini?
Dilaporkan suara tembakan roket hingga rudal masih terus terjadi. Bahkan mungkin dalam waktu ke depan.
Ini karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan serangan di Jalur Gaza akan terus dilakukan oleh militer Israel selama itu masih diperlukan.
TujuanNetanyahu terus sama. Yaitu menghancurkan militan Hamas.
Hamas merupakan organisasi Islam Palestina yang bermarkas di Jalur Gaza, wilayah Palestina.
Bagi Israel, kehadiran Hamas di sana bagaikan duri.
Oleh karenanya, keduanya sering bertempur.
Namun untuk pertempuran kali ini, baik Israel dan Hamas bersikeras mereka akan melanjutkan tembakan lintas perbatasan mereka.
Bahkan Hamas berjanji akan membalas dendam terhadap Israel atas hancurkan gedung 12 lantai di Kota Gaza.
Padahal gedung itumenjadi rumah bagi agen AS Associated Press dan operasi media Al Jazeera yang berbasis di Qatar.
Sejak awal militer Israel telah menargetkangedung al-Jala adalah target militer yang sah.
Ini karena gedung itu juga berisi kantor militer Hamas.
Dari gedung itulah terkadang Hamas selalu menyampaikan peringatan kepada warga sipiluntuk keluar dari gedung sebelum serangan.
Selain itu,Israel juga menargetkan rumah Yehya Al-Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza.
Oleh karenanya,Netanyahu tidak mau mengalah.
Bahkan semakin meningkatkan penyerangan dengan serangan habis-habisan.
Diketahui, Hamas memulai serangan roketnya pada hari Senin.
Pada saat itu Hamas marah bukan main ketika polisi Israel mengusir jemaah Muslim Palestina yang sedang beribadah di dalam Masjid Al-Aqsa.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga umat Islam.