Tapi sang nenek khawatir tentang masa depan mereka, tetapi bahkan tidak ingin mempertimbangkan untuk mendaftarkan mereka untuk diadopsi.
"Siapa yang akan menjaga anak-anak ini setelah aku?" dia berkata.
"Anak-anak ini adalah warisan dari putra dan menantu perempuan saya."
"Banyak orang datang untuk meminta adopsi. Bagaimana saya bisa memberikan mereka?".
Pandemi virus corona (Covid-19) telah menghancurkan banyak keluarga di seluruh India. Lalu membuat banyak anak menjadi yatim piatu.
Smirti Irani, Menteri Kesejahteraan Perempuan dan Anak, baru-baru ini men-tweet bahwa kedua orangtua dari setidaknya 577 anak telah meninggal akibat virus corona antara 1 April dan 25 Mei.
Tapi para ahli memperkirakan angka itu bisa lebu banyak.
Selama akhir pekan, Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengumumkan langkah-langkah untuk membantu anak-anak yatim piatu.
Salah satunya dengan dana sekitar 13.970 Dolar AS disisihkan untuk setiap anak.
Nantinya uang itu akan diberikan kepada anak usia 18 sampai 23 tahun sebagai tunjangan.
Diketahui, India memiliki undang-undang adopsi yang ketat, di mana setiap negara bagian memiliki komisi perlindungan dan kesejahteraan anak yang menunjuk pejabat di distrik.
Sejumlah LSM juga membantu orang-orang yang ingin mengadopsi anak dapat mendaftarkan diri mereka sendiri.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR