Intisari-online.com -Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat jumlah kasus aktif Covid-19 saat ini meningkat 5,7 kali lipat.
Mengutip Antara pada Rabu 26/5/2021 lalu jumlah kasus mencapai 783 kasus dari 12 hari sebelumnya hanya 137 kasus aktif.
"Saat ini kasus aktif mencapai 783 kasus atau sudah melonjak ratusan persen dibandingkan sebelumnya. Misal data 14 Mei 2021 atau saat Lebaran kasus aktif hanya 137 kasus, sebanyak 44 kasus dirawat dan selebihnya isolasi mandiri," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Rabu.
Saat itu, total kasus positif Covid-19 tercatat hanya 6077 kasus dengan jumlah pasien meninggal 544 pasien sedangkan yang sembuh 5396 kasus.
Baca Juga: Tambah Lagi Status Zona Merah Covid-19 di 7 Provinsi, Karena Libur Lebaran?
Sedangkan pada Rabu 26/5 ada penambahan kasus positif baru sebanyak 89 kasus.
Total kasus mencapai 6693 kasus.
Ismoyo menjelaskan dari 783 kasus positif aktif Covid-19, 261 kasus masih dirawat di rumah sakit dan 552 kasus isolasi mandiri di rumah.
Angka kematian juga bertambah menjadi 586 kasus dan pasien sembuh menjadi 5521 kasus.
Baca Juga: Tak Hanya Aktif Koarkan Pembantaian Umat Muslim, Kelompok Hindu Ini Juga Gondol Dana Covid-19 di AS
Semua rumah sakit rujukan dihimbau melakukan penambahan jumlah tempat tidur isolasi dan TT ICU isolasi.
Pemkab Kudus juga sudah menyiapkan RS cadangan berkapasitas 400 tempat tidur untuk pasien dengan gejala ringan.
Guna mengurangi tingkat penularan, tempat wisata juga ditutup sementara, dianggap tempat utama terjadinya penularan.
Acara hajatan dan acara yang mengumpulkan banyak orang sementara tidak diizinkan demi menekan angka kasus agar cepat turun.
Rumah makan dan usaha kuliner lain juga diminta mendukung upaya penurunan angka pasien dengan hanya melayani pembelian dibawa pulang.
Makan di tempat juga dihimbau untuk dihindari demi menghindari kerumunan.
Bagi pelaku yang melanggar akan mendapat denda sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Kudus nomor 41/2020 mengenai Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Akses masuk Kudus ditutup
Akses masuk ke Kudus Rabu kemarin juga ditutup sementara agar tidak ada kendaraan luar kota masuk ke Kudus.
Salah satu pintu yang ditutup adalah di Tanggulangin menjadi pintu utama masuknya kendaraan dari luar daerah terutama dari Semarang.
Dengan akses yang ditutup maka hanya kendaraan roda dua yang dapat masuk ke Kudus.
"Kami memang perlu melakukan langkah konkrit, salah satunya dengan menutup akses masuk ke Kudus dan menyekat agar warga luar daerah untuk sementara tidak masuk ke Kudus," ujar Bupati Kudus Hartopo yang memantau penutupan sementara akses masuk Kudus di Tanggulangin.
Kendaraan yang tidak diperbolehkan masuk antara lain bus wisata dari luar kota, bus mikro dan juga kendaraan pribadi dari luar kota.
Tim Satgas Covid-19 Kudus juga melakukan uji cepat antigen secara acak guna mengecek ada tidaknya warga yang terpapar virus Corona.
Pemerintah Kudus juga sudah menutup semua objek wisata untuk sementara waktu.
"Jika ada penurunan, tentu aktivitas perekonomian masyarakat akan normal kembali termasuk objek wisata di Kudus," ujarnya.
Masih belum bisa dipastikan sampai kapan penutupan akses masuk dan penyekatan akan berakhir karena mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di Kudus.
Kasus Covid-19 di Kudus meroket setelah banyak warga yang berkunjung ke sana sini tanpa mematuhi protokol kesehatan.
Akibatnya terjadi penyebaran merata di berbagai kecamatan di Kudus.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini