Intisari-Online.com - Setelah pertempuran selama sebelas hari, Israel dan kelompok militan Palestina Hamas akhirnya menyetujui gencatan senjata di Gaza.
Gencatan senjata diumumkan pada Kamis malam setelah pertemuan kabinet keamanan Israel di tengah meningkatnya seruan dari internasional untuk de-eskalasi di Gaza.
Pertempuran meletus pada 10 Mei setelah Israel dan Hamas saling meluncurkan ke Gaza maupun Israel.
Hal itu terjadi setelah pasukan keamanan Israel dan warga Palestina di Yerusalem Timur bentrok di sekitar Masjid Al-Aqsa, sebuah situs suci yang sangat sensitif di Kota Tua.
Sebagai tanggapan, angkatan udara Israel telah melakukan beberapa serangan mendadak terhadap infrastruktur dan target terkait militan di seluruh Gaza.
Secara total, setidaknya 230 orang Palestina tewas, sementara di Israel, 12 orang tewas.
Beberapa ahli khawatir pertempuran akan berlanjut hingga gencatan senjata yang telah ditetapkan pada pukul 2 pagi waktu setempat pada hari Jumat.
Dari genjatan senjata tersebut, ternyata Perdana Menteri Israel yang paling diuntungkan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR