Intisari-Online.com – Konflik antara Israel dan Palestina yang sudah terjadi hingga beberapa dasawarsa ini telah mengganggu ketenteraman negeri Palestina.
Operasi militer yang dirancang selalu digalakkan untuk mengambil tanah Palestina.
Sasaran kali ini adalah Tepi Barat Palestina.
Kalau Anda bayangkan tentara Israel yang tampak sangar, gagal, dan dikenal sulit dikalahkan, namun peringkat mereka berada di bawah tentara Indonesia.
Seperti dilansir dari globalfirepower.com, kekuatan militer Indonesia saat ini berada di peringkat ke-16 dunia.
Sedangkan Israel menduduki peringkat ke-18, dua tingkat di bawah prajurit Indonesia.
Peringkat ini diurutkan berdasarkan kekuatan militer potensial dengan menggunakan lebih dari 50 faktor individu untuk menentukan skor PowerIndex ('PwrIndx').
Dalam hal ini PowerIndex menyoroti kekuatan militer, keuangan, logistik dan geografi negara.
Dalam hal peringkat kekuatan militer dunia, Israel sendiri selama ini selalu kalah dari Indonesia.
Ada beberapa faktor yang membuat kekuatan militer kita jauh lebih unggul dibandingkan Israel.
Pertama, karena Indonesia adalah negara besar dengan populasi penduduknya mencapai 260.580.739 jiwa.
Sedangkan Israel hanyalah negara kecil dengan jumlah penduduk sebanyak 8.299.706 jiwa.
Negara dengan populasi besar akan mendapat keuntungan ketika berada dalam situasi genting.
Karena kekuatan militer negara tersebut akan bertambah seiring bermunculannya militer sukarelawan.
Tentu saja, ini membuat militer Israel tak akan mampu menandingi kekuatan Indonesia.
Tidak hanya itu, Indonesia juga menang dalam jumlah personel militer yang mencapai 975.750 termasuk tentara aktif dan personil cadangan.
Sementara, Israel hanya memiliki 615.00 personil militer aktif dan personil cadangan.
Indonesia dengan luas wilayah daratan mencapai 1.904.569 kilometer persegi dan luas lautan 21.579 kilometer persegi juga menjadi hal yang menguntungkan.
Dengan wilayah yang sangat luas membuat pasukan musuh kesulitan meluncurkan serangan secara bersama-sama di semua titik perbatasan.
Bayangkan perbedaannya dengan Israel yang luas daratannya hanya 20.770 kilometer persegi tanpa wilayah laut, tentunya menjadi lebih mudah dikepung bila terjadi peperangan.
Namun negeri Zionis ini tetap menang dalam hal aset militer, meskipun kekuatan Indonesia lebih unggul dibandingkan Israel.
Karena, negara sekecil Israel saja memiliki 596 pesawat tempur termasuk helikopter, 2.760 tank, dan 6 kapal selam.
Sementara, Indonesia hanya memiliki punya 478 unit pesawat tempur militer (termasuk helikopter) dan 418 tank serta 3 kapal selam.
TNI pukul mundur pasukan Israel
Tetapi, kekuatan militer Indonesia juga bukan cuma embel-embel.
Nama TNI pernah disorot dunia karena berhasil menggagalkan perang Israel dan Lebanon.
Melansir Kontan.co.id, prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) bahkan tidak perlu mengangkat senjata.
Secara cerdik prajurit TNI memukul mundur tank Merkava Israel yang menerobos perbatasan Lebanon saat latihan militer.
Seorang prajurit TNI dengan tenangnya mengibarkan bendera PBB ketika tank Merkava mengarahkan moncongnya dan pasukan Lebanon berusaha menghalau perbatasan.
Prajurit TNI itu juga dengan sengaja menggantungkan senjata di belakang, tanda peringatan perdamaian.
Pasukan TNI berhasil meredakan ketegangan dengan melakukan negosiasi cerdik.
Kopassus selamatkan bocah 15 tahun dari tentara Israel
Tidak hanya kali itu saja, pasukan Indonesia juga pernah secara heroik membebaskan bocah Lebanon usia 15 tahun yang ditahan tentara Zionis Israel.
Kisah itu disampaikan dalam buku Kopassus untuk Indonesia, dilansirSosok.ID.
Saat itu personil UNIFIL dari Indonesia Battalion (Indobatt) bernama Mayor Yudha Airlangga dari Kopassus yang tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A.
Mayor Yudha dalam tugasnya pernah melakukan diplomasi dengan militer Israel yang menangkap bocah 15 tahun.
Bocah yang masih di bawah umur itu ditangkap karena melempari batu di perbatasan Israel.
Sebagai pasukan perdamaian, Mayor Yudha dan rekannya melakukan dialog selama 4 jam sampai tentara Israel setuju untuk membebaskan bocah iseng tersebut.
Meski saat melakukan negosiasi tentara Israel selalu menodongkan senjata, namun pasukan Garuda tak gentar.
Mereka pun berhasil menyelamatkan anak tersebut tanpa pertumpahan darah. (Rifka Amalia)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari