Penulis
Intisari-Online.com – Sepak terjang kejahatan perang Israel masih saja menjadi bahan pembicaraan di muka Bumi ini.
Aksi mereka bahkan akhir-akhir ini makin meradang saja.
Pernah viral pasukan TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) menghadang gerak laju pasukan Israel.
Ketika itu pasukan Israel hendak menyerbu ke Lebanon yang di sana sudah bersiap Lebanese Army menyambut tantangan Israel.
Untunglah pertumpahan darah yang sudah di ujung tanduk itu berhasil dicegah oleh para prajurit TNI.
Meskipun mereka harus ditodong moncong meriam tank Merkava Israel.
Secara eksplisit termaktub dalam UUD 1945 bahwa ‘ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial’, maka Indonesia berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
Kontingen Garuda Pasukan Perdamaian Indonesia adalah yang paling banyak di PBB sebagai bukti nyata dari implementasi UUD 1945 tersebut.
Salah satu pasukan perdamaian Indonesia yakni The United Nations Interim Force in Lebanon atau UNIFIL.
Dikutip dari buku Kopassus untuk Indonesia, ada kisah menarik di mana personil UNIFIL dari Indonesia Battalion (Indobatt) bernama Mayor Yudha Airlangga dari Kopassus harus bersinggungan dengan tentara Zionis Israel.
Mayor Yudha sendiri tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A, yang mendapat penugasan sebagai tentara PBB di Lebanon.
Ia mengisahkan ketika itu ada seorang bocah Lebanon yang ditangkap oleh tentara Zionis Israel.
Karena melempari pagar perbatasan Israel dengan batu, maka bocah berusia 15 tahun itu ditangkap.
Karena mendengar hal itu, maka Mayor Yudha dan rekan-rekannya mencoba membebaskan bocah tersebut.
Karena mereka adalah pasukan perdamaian PBB, maka mereka menggunakan cara diplomasi.
Singkat kisah, tim dari Kontingen Garuda mendatangi pos militer Israel danberbicara persuasif dengan mereka.
Personil Kontingen Garuda itu mencoba meyakinkan tentara Israel bahwa pelaku hanyalah seorang bocah di bawah umur.
Agar masalah ini tidak diperpanjang, Mayor Yudha mengatakan agar melepaskan saja bocah itu.
Sayangnya, permintaan pasukan Indonesia tidak digubris begitu saja oleh tentara Israel.
Kontingen Garuda itu membutuhkan waktu berjam-jam untuk negosiasi demi meyakinkan para tentara Zionis yang keras kepala itu.
Setelah 4 jam berbicara, akhirnya pasukan Israel setuju untuk melepaskan bocah malang itu.
Saat negosiasi berlangsung, tentara Israel selalu siaga dan menodongkan senjata kepada pasukan Garuda.
Jelas sekali bahwa tentara Israel tahu yang mereka hadapi adalah pasukan perdamaian dengan mandat PBB.
"Kita kembangkan sisi kemanusiaannya, sehingga mereka akhirnya berhasil membebaskan anak itu," kata Mayor Yudha. (Seto Ajinugroho)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari