Intisari-Online.com -Pertempuran antara Israel dan Hamar masih terus berlanjut menjelang tibanya Idul Fitri pada Kamis (13/5/2021).
Kedua belah pihak saling melontarkan serangan, khususnya melalui udara, sejak Senin (10/5/2021).
Sejak itu pula sudah ada 26 warga Palestina di Jalur Gaza yang tewas akibat dari serangan udara Israel.
Dilansir dari Arab News, dari total jumlah korban tewas tersebut, sembilan orang di antaranya adalah anak-anak dan seorang wanita.
“Selama agresi Zionis terhadap rakyat kita terus berlanjut, perlawanan Palestina, terutama Hamas, akan tetap menyala,” ujarJuru bicara Hamas Fawzi Barhoum, seperti dikutip darikompas.com.
“Kami tidak bisa tidur, dan ketika kami memutuskan untuk tidur, atap menimpa kami. Pesawat-pesawat tempur Israel menghantam lantai tujuh,” tutur seorang penghuni lantai enam gedung Tiba di Al-Shati, Rashad Al-Sayed (57).
Israel sendiri selama iniberdalih melakukan serangan karena Hamas telah melakukan serangan terlebih dahulu.
Namun, pada faktanya serangan balasan Israel jauh lebih mematikan dibandingkan serangan Hamas.
Hal ini tidak lain disebabkan oleh karena teknologi senjata militer Israel yang jauh lebih canggih.
Namun, tahukah Anda bahwa Hamas pernah mempermalukan hampir seluruh unit militer Israel hanya dengan foro seorang perempuan cantik.
Meski sulit untuk diterima karena secara jelas mempermalukan wajah institusinya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akhirnya terpaksa mengakuinya.
Melalui juru bicaranya,Letnan Kolonel Jonathan Conricus, IDF mengakui bahwa para serdadunya terlena oleh wajah cantik dalam foto yang dikirim.
Dilansir BBC, ternyata Hamas sudah berulang kali mencoba meretas ponsel-ponsel milik tentara Israel.
"Kami mengetahui bahwa mereka jelas belajar dari pengalaman, dan menaikkan kemampuan mereka," tutur Conricus, seperti dikutip darikompas.com.
Peristiwa yang mencoreng wajah militer Israel tersebut terjadi pada awal 2020 lalu.
Kala itu, Hamas dilaporakan mengirimkan gambar wanita cantik ke puluhan ponsel milik tentara Israel.
Tentu saja para tentara tersebut menjadi mudah lengah saat disodori wajah cantik di dalam ponsel mereka.
Namun, siapa sangka kala para tentara Zionis ini asyik memandangi wajah wanita cantik tersebut, saat itu pula ponsel mereka dibobol.
Si peretas menyamar sebagai gadis muda yang fasih berbahasa Ibrani dan mengaku sebagai imigran yang mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.
Setelah percakapan berlangsung dalam beberapa waktu, sang peretas kemudian mengirimkan tautan yang disebut akan digunakan agar mereka bisa saling bertukar foto.
Siapa sangka, sang penyamar, yang tentu saja merupakan anggota Hamas, ternyata malah mengirim aplikasi untuk membobol ponsel para tentara Israel.
Program tersebut kemudian akan bekerja dengan sangat cepat untuk mengambil alih semua data penting dalam ponsel tersebut.
Belum diketahui seberapa besar kebobolan data penting yang dialami oleh pihak Israel kala itu.
Namun, yang jelas mereka akhirnya sadar bahwa teknologi canggih yang mereka miliki harus diimbangin dengan kekuatan mental para tentaranya.
Khususnya dari godaan wanita cantik.