Intisari-online.com -Masing-masing negara memiliki badan intelijen atau agen intelijennya sendiri.
Tak terkecuali dengan Israel.
Agen mata-mata mereka bernama Mossad, yang didirikan gunanya untuk melindungi Israel dari serangan luar negeri.
Mereka pun bergerak secara kasat mata.
Mossad dianggap paling terampil di dunia setara dengan agen rahasia CIA (Amerika Serikat) maupun MI6 dari Inggris.
Tugas mereka pun bermacam-macam yang cukup berbahaya.
Beberapa tugas dengan risiko tinggi yaitu menyebarkan fitnah pada negara dan lembaga tertentu guna menciptakan opini negatif.
Mossad juga mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari musuh-musuhnya dengan cepat dan akurat.
Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan informasi tersebut.
Caranya salah satunya adalah mengumpankan tubuhnya sendiri untuk menginterogasi musuh.
Dijelaskan dalam Haaretz, Yahudi menghalalkannya, seperti dijelaskan oleh Rabbi Ari Schvat.
Ia adalah ulama dalam komunitas Yahudi.
Ia memperbolehkan para anggota Mossad gunakan strategi umpankan tubuh sendiri pada musuh guna jalankan misi.
Keputusannya ditulis dalam penelitian berjudul "Seks terlarang demi keamanan nasional," yang diterbitkan oleh Tzomet Institute.
Institut itu mempelajari hubungan antara agama dan modernitas.
Disebut sebagai misi periuk, Schvat menuliskan hal tersbeut bukan hanya spionase modern seperti pada 1980-an saja.
Ada kasus lain pada Januari 2010 ketika Mordechai Vanunu seorang teknisi nuklir Israel bocorkan rincian program nuklir milik Israel.
Kedua kasus ini melibatkan iming-iming perempuan.
Schvat menganggap wanita punya kekuatan luar biasa untuk mengorek informasi dan akhirnya mengumpankan badan juga dihalalkan untuk dilakukan Mossad.
Namun untuk wanita yang sudah menikah alangkah baiknya memberi tahu suaminya.
Sedangkan untuk agen pria Mossad tidak mendapat batasan untuk berhubungan dengan musuh wanita karena tidak dijelaskan dalam tulisan.
Direktur Tzomet Rabbi Yisral Rosen memuji penelitian Schvat dan menambahkan, "Agen wanita Mossad mungkin tak perlu berkonsultasi dengan Rabbi sebelum menjalankan misi."
Meski begitu tidak boleh sembarang wanita yang boleh menjalankan misi tersebut.
Prioritas jatuh kepada yang masih lajang dan juga memiliki lekuk tubuh menggoda.
Hal itu bisa menaklukan musuh dengan mudah terutama jika target mereka adalah laki-laki, menurut Israel.
Itulah sebabnya Rabbi Israel "menghalalkan" agen wanita mengumpankan tubuh sendiri kepada musuhnya, jika dalam konteks menjalankan misi sebagai agen Mossad.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini