Kini Dikenal Model Hampers, Saling Tukar Parcel Rupanya Sempat Hilang di Tahun 90-an, Dulu Gunakan Rantang Susun Seperti Ini

Maymunah Nasution

Editor

Inspirasi hampers lebaran.
Inspirasi hampers lebaran.

Intisari-online.com -Parcel dan hampers jadi tradisi yang tidak dilewatkan menjelang lebaran.

Tradisi ini digunakan sebagai tanda ucapan selamat merayakan Hari Raya Idulfitri.

Gunanya juga adalah sebagai penjaga silaturahmi kepada kerabat dan keluarga.

Rupanya tradisi ini sudah dilakukan sejak dulu.

Baca Juga: Don't Worry! Tanpa Berlibur, Lebaran Bersama Keluarga di Rumah Bisa Tetap Menyenangkan dengan Sederet Kegiatan Ini

Hanya saja kemasan dan isinya berbeda.

Dulu di pedesaan masyarakat Sunda, ada sebuah tradisi yang mungkin tidak akan ditemukan lagi saat ini, yakni tradisi saling mengantar makanan menjelang lebaran.

Tidak diketahui pasti sejak kapan tradisi saling menghantar makanan itu ada. Namun yang pasti tradisi itu sudah mulai hilang pada tahun 90-an.

Tradisi saling menghantar makanan ini pada umumnya dilakukan satu hari menjelang lebaran.

Baca Juga: Hanya Ada di Indonesia, Ternyata Ini Asal Usul Tradisi Sungkeman saat Lebaran dan Maknanya

Dikemas dalam rantang susun.

Kirim berkat menjelang lebaran

Masyarakat Sunda pedesaan menjelang lebaran sering lakukan tradisi mengantar makanan.

Makanannya umumnya makanan berat: nasi lengkap lauk pauk dan tumis sayuran.

Baca Juga: Kreatifnya Orang Indonesia Bikin Opor Jadi Makanan Khas Lebaran, Ternyata Sudah Ada Sejak Dulu Kala, Ini Asal-usulnya!

Menariknya makanan itu dikemas dalam rantang susun empat.

Rantang paling bawah hampir pasti semua diisi dengan nasi. Kemudian rantang di atasnya diisi tumis cabe hijau, tumis bihun dan kol, atau tumis kentang," tulis Wiwin Zein.

Kartu ucapan

Selain antar makanan seperti diceritakan sebelumnya, tradisi menjelang lebaran lainnya adalah kartu ucapan, parcel, dan weweh.

Baca Juga: Tak Hanya Opor Ayam dan Rendang, 5 Menu Masakan Ini Bisa Anda Sajikan Saat Lebaran, Salah Satunya Bakso Kuah nan Segar dan Nikmat

Khusus parcel, menurut Sri Rohmatiah, tradisi ini dilakukan sebagai bagian dari menjaga hubungan baik dengan relasi.

Dikatakan dia, sebenarnya parcel tidak perlu bermewah-mewah dan bermahal-mahal.

Cukup dengan kemasan sederhana.

"Untuk itu, selain untuk menekan biaya dan kemanfaatan saya membuat solusi dalam pengepakan parcel.

Baca Juga: Geger Ratusan WNA China Serbu Indonesia Menjelang Lebaran, Siapa Sangka Undang-undang China Tahun 2017 Ini Sahkan Warganya Jadi 'Mata-mata Dadakan' di Mana Saja Saat Diperlukan Negaranya

"Sederhana saja, bisa memakai tas kresek, tas anyaman, tas kertas, tas kain. Baik saya sebut bukan parcel, tetapi hadiah lebaran," tulis dia

Membeli parcel dari pihak kedua

Banyak yang gunakan cara cepat untuk mengirim parcel.

Salah satunya adalah membeli parcel dari pihak kedua.

Baca Juga: Sebut Mudik Dapat Picu 'Gelombang Covid-19,' Susi Pudjiastuti Malah Ketahuan Mudik dengan Pesawat Pribadi, Ternyata 8 Golongan Ini Diizinkan Mudik Lebaran

Namun, sebelum melakukan itu ada baiknya kamu memastikan jasa yang dipilih adalah benar-benar yang terbaik agar parcel kamu sampai tujuan.

Selain memastikan jasa kurir, Kompasianer Retno Ningtiyas menyarankan memperkirakan estimasi waktu.

Kemudian, beri tahu kontak tujuan atau penerima paket dan informasikan nama serta nomor kontak penerima parcel.

"Jangan sampai maunya membuat kejutan, justru Anda yang bisa dikejutkan, dengan paket yang tidak sampai di tujuan," tulis Retno Ningtiyas.

Baca Juga: Inilah 7 Tempat Wisata Religi di Jawa Timur yang Bisa Anda Kunjungi Selama Ramadhan atau Lebaran Sekaligus Pelajari Sejarah

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait