Israel telah menduduki Yerussalem Timur sejak Perang Timur Tengah pada 1967 dan mengklaimnya sebagai ibu kota.
Di sisi lain, pihak internasional tidak mengakui hal itu.
Bentrokan pecah pada Kamis (22/4/2021) malam waktu setempat, bermula dari aksi kelompok ekstremis Yahudi, Lehava.
Ratusan orang dari kelompok ultra-nasionalis Israel ini berjalan menuju pintu Gerbang Damaskus Kota Tua Yerussalem, tempat warga Palestina banyak berkumpul.
Dalam aksinya, kerumunan Lehava itu meneriakkan: "Matilah orang Arab."
Dilansir BBC, kedua kelompok saling bentrok dengan melemparkan botol hingga batu.
Polisi Israel berusaha membubarkan massa dengan meledakkan granat kejut, gas air mata, dan meriam air.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan sedikitnya 100 warga Palestina terluka, sementara polisi mengatakan 20 petugas terluka serta lebih dari 50 orang ditangkap dalam insiden ini.
Source | : | Al Jazeera,Tribun News |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR