Intisari-Online.com - Tak hanya ekonominya saja yang memburuk di tengah krisis Covid-19, Timor Leste pun bermasalah dengan penanganan perdagangan manusia negara itu.
Bahkan, Timor Leste sampai mendapat peringatan dari AS terkait masalah tersebut.
Dukungan Amerika Serikat (AS) untuk Timor Leste dapat dikondisikan jika pihak berwenang Timor Lorosae tidak memperbaiki masalah yang berlanjut dalam cara menangani perdagangan manusia, kata duta besar AS di Dili kepada Lusa.
“Ini adalah masalah serius dan alasan mengapa Kongres memberlakukan konsekuensi pada negara-negara yang tidak menghapus perbudakan modern,” jelas Kevin Blackstone.
“Ini benar-benar perhatian yang nyata dan tidak bisa diabaikan tanpa batas waktu,” tegasnya.
Melansir Macau Business, Kamis (6/5/2021), sejak pertengahan tahun lalu, Timor Leste ditempatkan pada peringkat dua dari tiga “daftar pantauan” yang digunakan oleh pemerintah AS untuk menentukan seberapa baik negara-negara memenuhi kewajiban mereka untuk memerangi perdagangan manusia.
Penurunan ke tingkat tiga berarti Amerika Serikat tidak dapat memberikan dukungan pembangunan kepada Timor Lorosae di bawah aturan yang ditetapkan di Washington.
“Biasanya, sebuah negara bisa tetap berada di daftar pantauan tingkat dua selama dua tahun. Jika Timor Lorosae ada dalam daftar itu lagi tahun ini, maka akan ada satu tahun lagi untuk menunjukkan kemajuan yang signifikan. Itu sampai pertengahan 2022,” jelasnya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR