Menyalip Timor Leste, Korea Utara Dikabarkan Alami Kelaparan dengan Lebih dari 45 Persen Warganya Tak Punya Cukup Makanan, Bagaimana Keadaan di Kedua Negara Ini?

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Korea Utara Kelaparan Melebihi Timor Leste

Intisari-Online.com - Menderita kelaparan dan kemiskinan yang meluas, hampir setengah dari warga Korea Utara kekurangan gizi.

Ini adalah tingkat tertinggi yang diukur dari semua negara Asia-Pasifik.

Sementara hampir sepertiga orang dewasa dianggap kelebihan berat badan, menurut laporan PBB yang baru.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menyatakan bahwa lebih dari 45% warga Korea Utara tidak memiliki cukup makanan untuk mempertahankan tingkat energi dan kesehatan normal antara 2017 dan 2019, menurut data terbaru yang tersedia di bawah payung PBB.

Baca Juga: Sumber Daya Alam Kayu Cendananya Bikin Portugis Ngiler, Ada Pula Berbagai SDA Timor Leste Termasuk Minyak dan Gas, Nyatanya Banyak Rakyatnya yang Menganggur

Itu adalah lompatan yang signifikan dari negara dengan kekurangan gizi kedua, Timor Leste, yang punya tingkat kekurangan gizi sebesar 31%.

Sebagian besar negara tetangga Korea Utara, seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan, memiliki tingkat di bawah 2,5%.

Tapi Dilansir dari NK News, Jumat (22/1/2021), Phil Robertson, wakil direktur Asia untuk Human Rights Watch, sangat skeptis dengan hasil tersebut.

Secara umum, mereka yang mempelajari kebutuhan pangan Korea Utara kesulitan mengumpulkan data karena keterbatasan sampel dan akses ke negara tersebut.

Baca Juga: Posisi Australia di Timor Leste Terancam oleh Kehadiran China, Tiongkok Sigap Bantu Kesulitan Bumi Lorosae, Sementara Australia Terus Menunda

Namun, lockdown COVID-19 yang sedang berlangsung di negara itu sejak Januari 2020, semakin menghambat kemampuan pekerja bantuan untuk menilai kebutuhan kemanusiaan negara itu.

Karena itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan memutuskan untuk mencabut Korea Utara dari daftar utama negara dengan rencana respons kemanusiaan khusus 2021.

Berbeda dengan informasi Timor Leste yang terbuka, mencatat negara ini rentan kelaparan dan kekurangan pangan.

Seperti Apa Keadaan di Timor Leste?

Baca Juga: Lukisan Gua di Wilayah Timor Leste yang Berusia Sekitar 65.000 Tahun Berkaitan Erat dengan Manusia Pertama Australia, Kok Bisa?

Tahun 2015, Asia Sentinel pernah mencatatkan bagaimana kondisi Rakyat Timor Leste yang dilanda kesulitan pangan.

Negara itu sebenarnya kaya dengan minyak bumi, dana perminyakan mereka mampu melindungi rakyatnya dari kelaparan tahun 2006.

Pembangunan infrastruktur yang terus ditingkatkan, oleh pahlawan kemerdekaan Xanana Gusmao ketika menjabat sebagai perdana menteri.

Hingga menjanjikan kesejahteraan padawarga Timor Leste jika mega proyek yang mereka gaungkan berhasil memberikan pendapatan minyak berlipat pada negara kecil itu.

Baca Juga: Timor Leste Rayakan Hari Kemerdekaan Setiap Tanggal 20 Mei dengan Pemberian Penghargaan Bagi yang Berjasa Lanjut Pesta Koktail dan Kemeriahan Hingga Sore Hari

Tetapi ironisnya, kehidupan masyarakat Timor Leste dikatakan jauh dari kata baik-baik saja.

Kelaparan dan kemiskinan adalah isu yang tak kunjung diselesaikan oleh pemeintah Timor Leste.

Bahkan terkuak pula, kondisi pertanian di Timor Leste yang dianggap cukup memprihatinkan untuk menopang kehidupan pangan negara tersebut.

Tahun 2015 mungkin lebih berbahaya dari biasanya, dengan Biro Meteorologi Australia telah mengumumkan peringatan El Nino secara penuh akan kemarau yang meluas dan suhu yang lebih hangat di seluruh wilayah.

Baca Juga: Bak Lupa Jika Pernah Punya Utang Budi pada Timor Leste, Australia Keruk Kekayaan Minyak Timor Leste hingga Jadi Miskin, Jutaan Dolar per Bulan Masuk Kantong Australia

Rantai kepulauan yang luas di mana Timor Leste merupakan bagiannya biasanya lebih terpukul daripada wilayah lain.

"Keseluruhan sistem pertanian di sini adalah Anda menunggu (tanah) mengering, Anda membakarnya, dan Anda menanamnya ke dalam tanah, "kata Rob Williams, seorang peneliti di Seeds of Life, sebuah organisasi penelitian di bawah Kementerian Timor-Leste untuk Pertanian dan Perikanan.

Bersama rekan-rekannya di Seeds of Life, Williams menulis makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Security pada Desember 2014.

Berdasarkan berbagai studi Seeds of Life yang dilakukan di seluruh wilayah sejak pertengahan 2000-an, artikel tersebut meneliti prevalensi mencari makan untuk makanan liar di Timor-Leste.

Baca Juga: Feizuada Makanan Khas Timor Leste yang Jadi Favorit Krisdayanti dan Raul Lemos, Konon Ada Cerita Unik di Balik Hadirnya Kuliner yang Satu Ini

Tetapi mencari makan bukan hanya tindakan darurat bagi orang-orang pedesaan Timor itu adalah cara biasa untuk menambah makanan yang sedikit.

"Sekitar 80 hingga 90 persen rumah tangga pedesaan akan bergantung pada makanan dari semak, seperti yang kami katakan di Australia," kata Williams.

Timor-Leste termasuk di antara negara-negara dengan peringkat terendah dalam Indeks Kelaparan Global 2014, sebuah survei standar gizi di 76 negara yang diterbitkan oleh Institut Penelitian Kebijakan Pangan Internasional (IFPRI).

Baca Juga: Inilah Mata Uang Timor Leste, Pernah Gunakan Rupiah Indonesia Kini Resmi Gunakan Dolar Amerika Serikat dan Koin Milik Sendiri

(*)

Artikel Terkait