Lalu lintas udara telah melihat api tepat sebelum pesawat meninggalkan landasan, namun, pesawat telah mencapai kecepatan yang berarti tidak lagi dapat membatalkan urutan lepas landas: meskipun mengetahui pesawat itu terbakar, tidak ada yang bisa dilakukan oleh pilot.
Saat pesawat meronta-ronta, sayap kiri mulai meleleh dan hancur di bawah panas yang menyengat dari api.
Tidak dapat terbang lagi, pilot mencoba meratakan pesawat dengan memperlambat, tetapi kehilangan kendali dan terhenti, menabrakkan pesawat ke hotel terdekat.
Seluruh kejadian tersebut telah direkam oleh seorang pengemudi yang lewat.
Sebelum kecelakaan itu, pesawat kelas Concorde telah dianggap sebagai model teraman dalam sejarah penerbangan dengan nol kematian selama 27 tahun sejarah operasinya.
Menjadi salah satu dari dua pesawat supersonik yang akan digunakan untuk tujuan komersial, Concorde (seperti Hindenburg) dianggap sebagai masa depan penerbangan komersial.
Catatan keamanannya yang luar biasa dan kemampuannya untuk mengurangi waktu perjalanan secara drastis telah menjadi nilai jual terbesar pesawat ini.
Menyusul penurunan perjalanan udara setelah 9/11, dan Airbus tidak lagi mendukung pemeliharaan pesawat, baru tiga tahun kemudian pesawat Concorde pensiun.
Secara total, hanya 20 pesawat Concorde yang pernah dibuat.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR