Stasiun yang menyiarkan peluncuran saat roket itu pecah, tetapi mereka yang menonton langsung dari lokasi peluncuran hanya dapat melihat dengan ngeri ketika pesawat ruang angkasa itu hancur di atas Atlantik.
Bukti selanjutnya akan menunjukkan bahwa 7 astronot di pesawat tidak tewas seketika dalam ledakan tersebut, tetapi saat kompartemen awak dilalap api saat kembali ke bumi.
Bencana itu kemudian dikaitkan dengan cincin-O yang rusak yang tidak dirancang untuk suhu dingin perjalanan luar angkasa.
NASA telah merencanakan untuk mengintegrasikan lebih banyak warga sipil ke dalam peluncuran Pesawat Luar Angkasa di masa depan, namun setelah bencana Challenger, setiap rencana untuk mengirim warga sipil ke luar angkasa dibatalkan.
Sayangnya, Space Shuttle Challenger bukanlah bencana Pesawat Ulang-alik terakhir yang tertangkap kamera.
Pada tahun 2003, Pesawat Ulang-Alik Columbia meledak saat masuk kembali ke atmosfer bumi setelah ubin isolasi rusak saat diluncurkan.
Seperti Challenger, semua astronot di dalamnya tewas.
Pada tahun 2004, semua 14 Astronot yang hilang dalam dua bencana tersebut secara anumerta dianugerahi Medali Kehormatan Luar Angkasa Kongres oleh Presiden George W. Bush.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR