Intisari-Online.com - Minum air dingin saat cuaca panas mungkin sering dilakukan banyak orang.
Dengan minum air dingin saat cuaca menyebalkan seperti itu, kita berharap agar tubuh kembali segar.
Namun, sering juga Anda dengar bahwa minum air dingin saat cuaca panas justru tidak baik untuk kesehatan bukan?
Lalu, bagaimana sebenarnya efek air minum dingin bagi tubuh saat cuaca panas? bermanfaat atau berbahaya?
Melansir Kompas.com, Meski ada yang mengatakan minum air dingin tidak baik untuk kesehatan terutama saat cuaca panas, namun sebuah penelitian pada tahun 2013 berkata lain.
Dikatakan, pada saat cuaca panas, maka sangat penting untuk menyeimbangkan suhu dan cairan di tubuh. Jika tidak, maka Anda bisa berisiko dehidrasi.
Pada penelitian yang melibatkan enam orang dehidrasi, terpapar sinar matahari, dan setelah olahraga menunjukkan bahwa suhu air minum memiliki pengaruh.
Terdapat perbedaan produksi keringat ketika mereka meminum air hangat dan air dingin.
Baca Juga: Minum Air Kunyit Hangat di Pagi Hari Saat Perut Masih Kosong Selama Seminggu, Ini 10 Manfaatnya!
Alih-alih air hangat, air dengan suhu 16 derajat Celsius ternyata paling efektif untuk mengembalikan hidrasi para peserta.
Dari penelitian tersebut, kondisi para peserta menunjukkan bahwa mereka tidak berkeringat lebih banyak dan lebih mudah untuk minum dibandingkan ketika harus menenggak air panas.
Meski mungkin masih memerlukan banyak penelitian pendukung, minum air dingin (dengan suhu setidaknya 16 derajat Celsius) saat cuaca panas nyatanya terbukti dapat membantu seseorang mengembalikan cairan tubuhnya.
Salah satu hal yang perlu digaris bawahi adalah terkait suhu air yang kita minum, di mana 16 derajat, merupakan suhu yang disarankan.
Suhu air yang kita minum perlu diperhatikan, jangan sampai terlalu dingin karena bisa berisiko bagi tubuh kita, seperti menyakiti gusi atau pencernaan.
Agar lebih waspada terhadap dampak buruk minum air yang terlalu dingin, berikut ini beberapa risiko yang bisa kita hadapi jika nekat melakukan kebiasaan tersebut:
Menurunkan detak jantung
Minum air dingin disebut bisa menurunkan detak jantung.
Pasalnya, setelah minum air dingin, hal tersebut dapat merangsang saraf kranial kesepuluh, yaitu saraf vagus.
Saraf tersebut berperan penting dalam menurunkan ritme jantung. Ketika saraf ini terangsang, tentu saja tidak menutup kemungkinan detak jantung Anda akan menurun.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak terlalu sering meminum air dingin demi menjaga kesehatan.
Sistem pencernaan memburuk
Seperti yang dilansir dari NDTV Food, air dingin membuat kontraksi pada pembuluh darah.
Kontraksi tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap proses pencernaan ketika menyerap nutrisi.
Saat mengonsumsi air dingin, fokus tubuh berubah, yaitu menormalkan kembali suhu tubuh Anda. Normalnya, suhu tubuh adalah 37 derajat Celsius.
Ketika meminum air dengan suhu yang lebih rendah, tubuh membutuhkan energi ekstra untuk mengembalikan suhu tubuh Anda.
Oleh karena itu, ketika Anda minum air dingin, proses pencernaan akan tidak maksimal dalam penyerapan vitamin dan nutrisi.
Baca Juga: Nyeri Saat Haid Bisa Disembuhkan dengan Pijat Kaki, Ini Caranya
(*)